Sukses

Nokia Undur Diri dari Rusia, Imbas Perang Ukraina

Keputusan ini membuat Nokia menyusul rivalnya Ericsson, yang sebelumnya sudah undur diri dari Rusia

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan telekomunikasi Nokia mengumumkan undur diri dari pasar Rusia. Hal ini sebagai imbas dari perang yang terjadi di Ukraina hingga saat ini.

Keputusan ini pun membuat Nokia menyusul rivalnya, Ericsson, yang pada Senin pekan ini juga mengatakan bakal angkat kaki dari negara itu tanpa batas waktu tertentu.

Mengutip New York Post, Kamis (14/4/2022), setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, ramai-ramai perusahaan asing menyatakan mencabut bisnisnya dari Rusia untuk sementara, setelah sanksi Barat diterapkan.

Diketahui, beberapa sektor, termasuk telekomunikasi, memang bebas dari sanksi atas dasar kemanusiaan. Meski begitu, Nokia menyebut bahwa keputusan keluar dari Rusia adalah satu-satunya pilihan mereka.

"Kami hanya tidak melihat kemungkinan untuk melanjutkannya di negara itu dalam keadaan saat ini,” kata CEO Nokia Pekka Lundmark, dalam wawancaranya dengan Reuters.

Lundmark mengatakan, Nokia akan terus mendukung pelanggannya meski mereka sudah angkat kaki. Selain itu, tidak diketahui sampai kapan mereka akan menarik diri dari Rusia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berdampak ke Dua Ribu Pekerja

Dalam sebuah pernyataan, Nokia mengungkapkan bahwa penangguhan pengiriman, penghentian bisnis baru, dan pemindahan riset dan pengembangan yang terbatas, sudah ditangguhkan dari Rusia selama beberapa pekan terakhir.

"Kami sekarang dapat mengumumkan bahwa kami akan keluar dari pasar Rusia. Selama proses ini, prioritas kami adalah keselamatan dan kesejahteraan karyawan kami," tulis perusahaan asal Finlandia tersebut.

Selain itu, Nokia juga sedang mengajukan lisensi yang relevan untuk mendukung pelanggan mereka, yang sesuai dengan sanksi saat ini.

Nokia tidak memperkirakan keputusan ini bakal berdampak pada prospek mereka di tahun 2022. Namun, keputusan ini akan mengarah pada provisi di kuartal pertama sekitar USD 109 juta.

Lundmark lebih lanjut menyebutkan, keputusan Nokia untuk cabut dari Rusia akan berdampak pada sekitar dua ribu pekerja, dan beberapa dari mereka mungkin akan ditawarkan pekerjaan di negara lain.

3 dari 4 halaman

Tak Jadi Garap Usaha Patungan

Rusia diketahui sedang berselisih dengan Finlandia dan Swedia, negara asal Nokia dan Ericsson, terkait minat mereka untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Rusia juga telah mendorong perusahaan untuk mulai membangun jaringan, hanya dengan alat-alat Rusia, dan berusaha membujuk Nokia dan Ericsson mendirikan pabrik di negara itu.

Lundmark mengatakan, Nokia tidak akan mengimplementasikan rencana yang diumumkan pada November lalu, untuk mendirikan usaha patungan dengan YADRO Rusia, dalam membangun stasiun pangkalan telekomunikasi 4G dan 5G.

"Banyak yang harus diubah sebelum memungkinkan untuk mempertimbangkan kembali melakukan bisnis di negara ini," pungkas Lundmark.

Tak cuma Rusia dan Ericcson, Samsung pun menghentikan pengiriman semua produknya ke Rusia.

Dalam pengumumannya, perwakilan Samsung menyebut, "Karena perkembangan geopolitik saat ini, pengiriman produk ke Rusia telah ditangguhkan."

4 dari 4 halaman

Perusahaan Teknologi yang Cabut dari Rusia

Mengutip The Verge, Senin (7/3/2022), pihak Samsung juga mengatakan mereka akan terus memantau situasi yang terjadi untuk menentukan langkah selanjutnya.

Tak hanya produk smartphone Samsung yang dihentikan pengirimannya ke Rusia. Berbagai produk lain ikut disetop.

"Penangguhan Samsung mencakup produk mulai dari chip hingga smartphone dan produk elektronik konsumen," kata sebuah sumber kepada Bloomberg.

Sebelumnya, Apple, pengembang gim FIFA EA, hingga Cyberpunk 2077 CD Projekt Red menghentikan penjualan di Rusia. Microsoft juga mengumumkan bahwa semua penjualan baru produk dan layanannya di negara itu dihentikan.

Google, juga menghentikan semua penjualan iklan di Rusia. Forum online Reddit juga melarang tautan ke seluruh situs media yang disponsori oleh pemerintah Rusia.

Tidak hanya itu, Facebook juga menghentikan visibilitas media pemerintah Rusia secara global. Twitter pun menghentikan sementara bisnis iklannya di Rusia dan Ukraina. Membalas langkah tersebut, Rusia membatasi akses Twitter dan memblokir Facebook.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.