Sukses

YouTube Matikan Fitur Picture-in-Picture di Aplikasi Versi iOS

Sembilan bulan berjalan, YouTube pun memutuskan untuk tidak mempertahankan fitur Picture-in-Picture di aplikasi versi iOS buatan mereka.

Liputan6.com, Jakarta - YouTube baru saja mengumumkan untuk mematikan fitur picture-in-picture (PiP) pada aplikasi layanan video streaming versi iOS mereka.

Adapun perusahaan mengumumkan kemampuan Picture-in-Picture YouTube sudah dapat dinikmati oleh pengguna iOS YouTube Premium pada Agustus 2021.

Sembilan bulan berjalan, YouTube pun memutuskan untuk tidak mempertahankan fitur "eksperimental" PiP di dalam aplikasi versi iOS buatan mereka.

Sebelumnya, fitur Picture-in-Picture ini sempat terlihat di laman YouTube.com/New. Akan tetapi, pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (11/4/2022) fitur tersebut sudah dihapus.

Pengguna YouTube Premium juga tidak akan menemukan opsi untuk untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur di aplikasi, sementara situs web menyatakan telah "dimatikan."

Saat tim Tekno Liputan6.com cek di aplikasi YouTube versi iOS, hanya dimunculkan pesan, "Kamu telah mencoba Picture-in-Picture di iOS" dengan keterangan expired atau kedaluwarsa.

Walau sudah dimatikan, kami masih dapat menikmati fitur PiP di YouTube versi iOS hingga saat ini. Kemungkinan, fitur ini masih bisa diakses hingga perusahaan benar-benar menonaktifkannya di masa mendatang.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

YouTube Perketat Sistem Moderasi Komentar

Ilustrasi cara mendownload video, Youtube. (Photo by Christian Wiediger on Unsplash)

Di sisi lain, komentar spam di kolom komentar YouTube kerapkali membuat kreator sekaligus pemilik kanal sebal hingga frustasi.

Bagi kreator yang terkenal, mereka kerapkali melihat komentator jahat yang meniru identitas mereka. Tujuannya untuk menipu para penonton setia kanal-kanal ini.

YouTuber terkenal Linus Sebastian melalui kanal Linus Tech Tips-nya menyebut, "YouTube punya masalah. Spam."

Sebastian juga menyebutkan berbagai komentar spam yang kerap terlihat di kolom komentarnya. "Dari penipuan kripto, suplemen kesehatan, hingga Robux gratis. Komentar-komentar spam ini terus memburuk tiap harinya," kata dia dalam video.

Sementara, YouTuber teknologi terkemuka Marques Brownlee membuat video berjudul 'YouTube Needs to Fix This' yang memperlihatkan keluhannya terhadap komentar spam di platform tersebut.

"Komentar spam di YouTube telah berada di luar kendali selama berbulan-bulan," tulis deskripsi video yang tayang 1 April itu.

 

3 dari 4 halaman

YouTube Sudah Sediakan Tools

Logo YouTube (Sumber: Pixabay)

Menanggapi hal tersebut, YouTube sebenarnya punya berbagai tools untuk mengangani komentar-komentar spam dan menghapusnya secara otomatis.

"YouTube menggunakan machine learning dan peninjau manusia untuk menghapus lebih dari 950 juta komentar yang melanggar kebijakan terkait spam, misleading, dan penipuan pada kuartal 4 2021," kata Juru Bicara YouTube Ivi Choi, dikutip dari The Verge, Minggu (10/4/2022).

Lebih lanjut, Choi juga mengatakan, sebagian besar komentar spam yang dihapus adalah yang dideteksi oleh penandaan otomatis.

Namun sistem yang dimiliki YouTube tampaknya belum cukup efektif menangani komentar spam yang bertebaran. YouTube kelihatannya cukup paham dengan masalah ini.

Terbaru, Marques Brownlee mengunggah tentang fitur moderasi eksperimental baru yang bertujuan memperketat komentar di YouTube.

Dalam hal ini, komentar yang berpotensi tidak pantas secara otomatis bakal ditahan dan ditinjau sebelum ditampilkan.

 

4 dari 4 halaman

Uji Fitur

Ilustrasi YouTube. Kredit: Freepik

YouTube mulai menguji fitur yang disempurnakan ini pada Desember 2021. Juru bicara YouTube Mariana De Felice mengatakan, perusahaan pertama kali meluncurkan fitur ini pada 2016.

Fitur tersebut adalah kemampuan menahan komentar yang kemungkinan tidak pantas untuk ditinjau kemudian.

YouTube sendiri tampaknya memiliki perhatian besar pada masalah komentar spam ini.

"Mengingat sifat yang berkembang terkait taktik pergeseran komentar spam, kami akan terus menyesuaikan sistem kami agar tetap bisa menahan spam," kata Choi.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini