Sukses

Menkominfo Dorong UMKM Tingkatkan Kualitas Produk dan Banjiri Marketplace Digital

Menkominfo juga menyebut kementeriannya sedang mendorong pelaku UMKM untuk berjualan secara digital, melalui platform marketplace yang ada di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mendorong agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), untuk meningkatkan kualitas produknya agar lebih kompetitif.

Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang meminta agar UMKM untuk bisa membanjiri lokapasar atau marketplace digital.

"Bapak Presiden meminta UMKM segera naik kelas dan tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital," kata Johnny Forum Ekonomi Digital IV: Platform Digital Marketplace.

"Kualitas produk dalam negeri harus makin ditingkatkan agar lebih kompetitif," imbuhnya di Jakarta Pusat pada Senin kemarin, seperti mengutip siaran pers Kominfo, Selasa (5/4/2022).

Johnny mengatakan, menurut Presiden, ada banyak yang harus terus diperbaiki dan dibenahi terkait dengan digitalisasi sektor UMKM di Indonesia, baik di sisi hulu maupun hilir.

"Dari penyediaan bahan baku hingga pembenahan bersama-sama seperti packaging, branding, hingga pemasaran digital," kata Menkominfo Johnny.

Selain itu, Johnny menyebut kementeriannya sedang mendorong pelaku UMKM untuk berjualan secara digital, melalui platform marketplace yang ada di Indonesia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pendampingan

Johnny mengungkapkan, dalam program kerja Kemenkominfo, terdapat program UMKM Go Digital - active selling dan UMKM Go Digital - scale up industri 4.0.

Pada 2021, menurut Menkominfo, Kemenkominfo telah memfasilitasi dan melakukan pendampingan bagi 26 ribu pelaku UMKM mengenai penjualan digital, di daerah destinasi wisata prioritas.

"Tahun 2022 ditargetkan 30 ribu UMKM mendapat fasilitasi dan pendampingan teknologi 4.0 dari yang sederhana seperti pemanfaatan QR code hingga tahap paling lanjut pemanfaatan aplikasi aggregator penjualan digital."

Lebih lanjut, Johnny mengatakan, pelaku UMKM juga dilatih menggunakan aplikasi lokapasar dan perencanaan serta pemantauan aktivitas bisnis dengan menggunakan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP).

Menurutnya, hal ini agar pelaku UMKM bisa memantau penjualan pada berbagai marketplace. "Aplikasi ERP mini yang memungkinkan UMKM dapat memantau jumlah persediaan bahan baku dan barang jadi serta menyusun laporan keuangan," kata Johnny.

"Hingga aplikasi Augmented Reality/ Virtual Reality (AR/VR) untuk visualisasi produk yang dijual," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Target 2024

Pemerintah, kata Johnny, telah memberikan perhatian besar bagi 64,2 juta UMKM Indonesia bisa go digital. Menurutnya, ini dilatari potensi ekonomi digital Indonesia yang besar.

Dia mengatakan, pemerintah menargetkan agar di 2024 mendatang, jumlah pelaku UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital bisa meningkat hingga 30 juta melalui Program Nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia.

Kemenkominfo juga menyatakan dukungannya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur digital demi mendukung produktivitas UMKM.

"Peran yang diharapkan dari Kementerian Kominfo juga berkaitan dengan kebijakan tata kelola data dan perlindungan data pribadi, literasi digital terkait keamanan bertransaksi, dan kebijakan lainnya," pungkas Johnny.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.