Sukses

Tak Hanya Digempur dari Udara, Ukraina Juga Diserbu Malware

Ukraina tidak hanya digempur dari udara dan darat, negara ini juga diserbu malware yang bertujuan menghapus database dan merusak sistemnya. Kali ini malware yang menyerang dilabeli sebagai CaddyWiper.

Liputan6.com, Jakarta - Ukraina tidak hanya digempur dari udara, negara ini juga mendapat serbuan malware. Total sudah ada tiga strain malware bertujuan menghapus database Ukraina sejak invasi Rusia dimulai sekitar dua minggu lalu.

Kali ini malware yang menyerbu bernama CaddyWiper. Malware ini ditemukan oleh para peneliti di perusahaan keamanan siber asal Slovakia, ESET.

Mengutip The Verge, Selasa (15/3/2022), para peneliti di ESET mengatakan malware ini mampu menghapus data milik korban dan informasi partisi lainnya dari semua perangkat tertaut dengan mesin yang telah terinfeksi.

Sampel kode yang dibagikan di Twitter oleh ESET mengungkap, malware merusak file di perangkat komputer Ukraina dengan menimpa kode file dengan karakter null byte. Dengan begitu, file-file yang sudah dihapus atau rusak tidak bisa dipulihkan.

"Kamu tahu, jika wiper ini bekerja akan secara efektif membuat sistem menjadi tak bisa digunakan," kata Kepala Peneliti Ancaman di ESET, Jean-Ian Boutin.

Dia menambahkan, sejauh ini belum jelas apa tujuan keseluruhan dari serangan siber ini. Sejauh ini, angka kasus infeksi masih terlihat sedikit. Para peneliti ESET juga masih mengamati satu organisasi yang telah menjadi target serangan malware CaddyWiper.

Sebelumnya, peneliti di ESET menemukan dua strain malware penghapus file dan database lainnya yang menarget komputer-komputer di Ukraina.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dua Malware Lainnya juga Serang Sistem Ukraina

 Strain malware pertama dinamai Hermetic Wiper oleh para peneliti. Malware ini ditemukan pada 23 Februari 2022, sehari sebelum Rusia memulai invasinya ke Ukraina.

Strain malware penghapus file lainnya yang juga ditemukan dinamai IsaacWiper yang dikerahkan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Kendati demikian, menurut timeline yang dibagikan ESET memperlihatkan, malware IsaacWiper dan HermeticWiper telah dikembangkan beberapa bulan sebelum disebar ke Ukraina.

Program Wiper alias malware penghapus file memiliki sejumlah kesamaan dengan ransomware. Keduanya sama-sama mampu mengakses dan memodifikasi file pada sistem yang telah dilanggar.

3 dari 4 halaman

Beda Malware Wiper dan Ransomware

Namun tidak seperti ransomware yang mengenkripsi data atau file hingga si korban membayar tebusan, wiper justru menghapus seluruh data dan tidak bisa diperbarui.

Itu artinya, tujuan malware jenis wiper atau penghapus adalah menimbulkan dampak kerusakan pada target, alih-alih mencoba mengambil keuntungan finansial.

Sebelumnya disebutkan, hacker pro-Rusia menggunakan malware untuk menghancurkan data pada sistem komputer Ukraina. Sementara, hacker yang mendukung Ukraina mengambil pendekatan berbeda, yakni membocorkan data-data dari agensi bisnis dan pemerintah Rusia.

Sejauh ini, konflik Rusia dan Ukraina tak hanya di udara dan dunia nyata tetapi juga melibatkan serangan-serangan siber di dunia maya.

(Tin/Ysl)

4 dari 4 halaman

Infografis Tentang Serangan Rusia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini