Sukses

Facebook Messenger Hadirkan Fitur Enkripsi End-to-End untuk Panggilan Suara dan Video dalam Grup

Messenger baru saja mengumumkan telah menghadirkan dukungan enkripsi end-to-end di aplikasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook Messenger baru saja mengumumkan telah memperluas fitur enkripsi end-to-end di aplikasinya. Sekarang, fitur keamanan ini berlaku juga untuk panggilan suara dan video di group chat.

Namun mengutip informasi dari GSM Arena, Sabtu (29/1/2022), fitur ini sifatnya opsional. Jadi, pengguna dapat memilih untuk mengaktifkannya atau tidak.

Kondisi ini jelas berbeda dari WhatsApp yang juga menjadi aplikasi olah pesan milik Meta. Enkripsi end-to-end menjadi fitur keamanan bawaan yang selalu aktif.

"Hari ini, kami mengumumkan pembaruan untuk obrolan dengan enkripsi end-to-end di Messenger untuk meningkatkan pengalaman berkirim pesan Anda," tulis Product Manager Messenger, Timothy Buck melalui situs resmi perusahaan.

Untuk diketahui, fitur ini sebenarnya sudah diuji coba oleh Messenger sejak Agustus 2021, tapi memang baru kali ini digulirkan untuk seluruh pengguna.

Selain itu, Messenger juga meningkatkan fitur keamanan di fitur Disappearing Messeges. Lewat peningkatan ini, pengguna akan mendapatkan notifikasi apabila penerima melakukan screenshot pada pesan yang disetel akan menghilang secara otomatis.

"Kami pikir penting bagi Anda menggunakan obrolan terenkripsi dan merasa aman, jadi kami akan memberi tahu Anda apabila ada yang melakukan screenshot pesan yang disetel sebagai disappearing messages," tulis Timothy menjelaskan.

Sebagai tambahan, GIF dan stiker yang dkirimkan juga akan mendukung fitur enkripsi end-to-end. Lalu, Messenger juga akan menghadirkan indikator pengetikan di percakapan dengan enkripsi end-to-end, sehingga pengguna mengetahui saat pihak lain sedang mengetik.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Panggilan Suara dan Video di Facebook Messenger Kini Mendukung Enkripsi End-to-End

Sebelumnya, Facebook akhirnya meningkatkan fitur keamanan yang ada di Messenger. Melalui unggahan di blog, Facebook Messenger mengungkap telah menggulirkan opsi enkripsi end-to-end untuk panggilan video maupun suara.

Hanya seperti dikutip dari GSM Arena, Sabtu (14/8/2021), fitur ini tidak aktif otomatis, sehingga pengguna perlu mengaturnya terlebih dulu. Selain itu, agar fitur ini benar-benar dapat berjalan, lawan bicara juga perlu mengaktifkannya.

Menurut Facebook, kehadiran fitur ini tidak lepas dari meningkatnya jumlah panggilan video dan suara di tahun lalu. Raksasa media sosial itu mencatat ada lebih dari 150 juta panggilan video dalam sehari yang dilakukan di Messenger.

"Kami kini memperkenalkan fitur ini sehingga pengguna dapat mengamankan panggilan audio dan video dengan teknologi serupa yang ada di percakapan teks," tulis perusahaan dalam unggahannya.

Dengan adanya enkripsi end-to-end, Facebook memastikan pesan dan panggilan video yang dilakukan akan lebih aman. Jadi, tidak ada pihak lain termasuk Facebook yang dapat melihat maupun mendengarkan percakapan tersebut.

3 dari 4 halaman

Facebook Messenger dan Instagram Tak akan Dapat Enkripsi End-to-end hingga 2023

Di sisi lain, Meta, induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, belum berencana untuk menghadirkan fitur privasi enkripsi end-to-end pada Messenger dan Instagram hingga 2023.

Mengutip The Verge, Senin (22/11/2021), perusahaan menggabungkan layanan chatting Instagram dan Messenger pada tahun lalu. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencananya untuk membuat sistem perpesanan terpadu di semua platform-nya.

Meski pesan yang dikirim melalui Instagram dan Messenger dapat berupa enkripsi end-to-end, opsi tersebut tidak diaktifkan secara default.

Kemungkinan besar fitur enkripsi end-to-end tidak akan ada hingga tahun 2023. Sementara, WhatsApp sudah mendukung fitur enkripsi end-to-end secara default.

Dalam laporan The Telegraph, Head of Safety Meta Antigone Davis mengungkapkan penundaan kehadiran enkripsi end-to-end untuk Messenger dan Instagram terkait unsur keamanan pengguna.

(Dam/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini