Sukses

Studi: Teknologi Digital Bantu Perusahaan Kurangi Emisi hingga 19 Persen

Schneider Electric merilis laporan studi terbarunya yang menganalisis peran inovasi digital dalam percepatan menuju keberlanjutan dan efisiensi.

Liputan6.com, Jakarta - Schneider Electric merilis laporan studi terbarunya yang menganalisis peran inovasi digital dalam percepatan menuju keberlanjutan dan efisiensi.

Dalam studi bertajuk "Unlocking a sustainable future: Why digital solutions are the key to sustainable business transformation, Schneider Electric berkolaborasi dengan CNBC Catalyst.

Terungkap, pemanfaatan teknologi digital oleh korporasi dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, mendukung transisi ke energi terbarukan, dan membangun rantai pasokan lebih transparan.

Penelitian itu mendapati,  IBM berhasil membangun rantai pasokan secara lebih transparan dan rendah karbon berkat pemanfaatan solusi berbasis kecerdasan buatan dan blockchain.

Selain itu, Swire Properties disebut mampu mengurangi 19 persen emisi gas rumah kacanya di seluruh portofolio mereka berkat solusi pencahayaan cerdas, penampungan air hujan, dan sumber energi yang berasal dari minyak goreng.

Kemudian di London, Inggris, perusahaan teknik Jacobs membantu menganalisis miliaran titik data untuk membuat pemodelan sistem transportasi dengan 80 persen perjalanan menggunakan mode nol karbon.

Beralih ke India, sistem pemantauan dan manajemen atap surya dari Tata Power membantu pelanggan di lebih dari 90 kota di negara tersebut menghasilkan setara dengan 258 barel minyak melalui energi terbarukan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertemuan COP26

Komitmen yang telah disepakati pada pertemuan perubahan iklim UN COP26 pada November lalu akan mengubah agenda dan prioritas bisnis secara global. Diperkirakan akan terjadi percepatan arah kebijakan bisnis menuju net-zero emissions dalam rangka mengatasi perubahan iklim.

Skala darurat aksi iklim mengharuskan organisasi di setiap industri untuk bergerak sekarang untuk meningkatkan efisiensi. Dalam hal ini, pemanfaatan teknologi dapat menjadi cara untuk mencapai target yang disepakati di perjanjian COP26.

 

3 dari 3 halaman

Dekade Teknologi

"Hasil [pertemuan] COP26 menekankan pada kebutuhan mendesak bagi bisnis untuk mengambil peran dalam aspek keberlanjutan dan bekerja untuk menjadi lebih hemat energi sekarang," kata Jean-Pascal Tricoire, Chairman and CEO di Schneider Electric.

Dekade berikutnya, menurut Tricoire, akan menjadi dekade di mana teknologi digital mewujudkan ambisi keberlanjutan.

"Dengan hasil 70 persen pengurangan emisi yang dapat dicapai dengan teknologi yang ada, terbukti, dan kompetitif, studi ini menjadi bukti bagaimana penerapan teknologi digital dapat membantu organisasi mencapai masa depan net-zero yang menjadi tumpuan planet ini," tutur Tricoire.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.