Sukses

Startup Bandung dan Melbourne Kolaborasi Kembangkan Inovasi Digital di Sektor Sosial

Melalui program 'Melbourne-Bandung Innovation Series' yang digagas Deakin University dari Australia, Kota Bandung dan Melbourne berupaya mewujudkan solusi digital di sektor sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Melalui program 'Melbourne-Bandung Innovation Series' yang digagas Deakin University dari Australia, Kota Bandung dan Melbourne berupaya mewujudkan solusi digital di sektor sosial.

Para startup yang terpilih dalam program ini akan memberikan gagasan inovasi digital dalam menyelesaikan empat topik sosial utama.

Pertama, Kewirausahaan Inklusif untuk mengurangi kesenjangan akses terhadap sumber daya dan memperbesar peluang kewirausahaan untuk semua orang.

Kedua, Inovasi Tangguh untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan mempertahankan kota-kota yang ada dalam menghadapi bencana alam dan perubahan iklim.

Ketiga, Pendekatan Kreatif untuk Pariwisata yaitu cara menggaet para turis dan menawarkan pengalaman wisata baru untuk membangkitkan pariwisata pasca-pandemi.

Lalu keempat, Inovasi Kesehatan Masyarakat yang menggunakan inovasi dari pandemi untuk mengatasi tantangan sistem kesehatan masyarakat di masa depan.

SPARK Deakin Founder & Program Sponsor, Svetha Venkatesh, mengatakan program ini dirancang dengan tujuan untuk mendorong pengembangan pola pikir global dan meningkatkan pemahaman peserta tentang ekosistem startup.

"Juga memungkinkan mereka untuk menangkap peluang dan membangun basis pengetahuan dalam berinovasi dan beradaptasi dengan konteks pasar yang berbeda-beda," ujar Svetha melalui keterangannya, Kamis (16/12/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daftar Startup Terpilih

Kompetisi gagasan inovasi ini akan berjalan setiap tiga bulan dalam periode satu tahun. Dewan juri berasal dari para ahli dan praktisi yang berbasis di Melbourne atau Bandung.

Masing-masing dari mereka mewakili bidang yang berhubungan dengan ekosistem startup, ekonomi dan inovasi digital, serta kemitraan ekonomi Australia-Indonesia.

Mereka adalah Poppy Trewhella selaku Director of Programs and Partnerships - Startup Victoria, Biondi Sima selaku Digital Government Consultant the World Bank, dan Rebecca Hall selaku Commissioner for Victoria to Southeast Asia - Global Victoria.

Setelah melalui proses seleksi ketat, terdapat total 4 startup dari Bandung dan Melbourne yang terpilih menjadi pemenang.

Mereka adalah MUVi (Melbourne) yang bergerak pada riset media dan kesehatan publik, PoreBlock (Bandung) yang melakukan terobosan industri bahan bangunan, terutama dalam hal paving block berpori untuk mengurangi resiko banjir.

Juga ada Culture Academy (Bandung) sebagai platform pemberdayaan keterampilan bagi UMKM di Indonesia, serta POPS4Public (Melbourne) menyediakan akses lebih besar kepada pengguna terhadap privately owned public spaces atau ruang publik milik privat.

 

3 dari 4 halaman

Tanggapan Startup yang Terpilih

Para pemenang di masing-masing kategori merasa bangga dan senang, terutama karena ide-ide inovatif mereka mendapatkan respon positif dari juri.

"Kami merasa semakin termotivasi. Memenangkan kategori sebagai startup yang paling berdampak adalah tanda bahwa para juri percaya dengan upaya kami. Kami pun terdorong untuk melanjutkan dan mengimplementasikan karya ini agar bisa berkontribusi menyelesaikan permasalahan banjir,” ungkap Anisa Azizah, CEO dari PoreBlock.

Perasaan yang sama juga dirasakan oleh MUVi, Culture Academy, serta POPS4Public. Bahkan, POPS4Public mendapatkan tawaran partisipasi dalam pendanaan tahap awal.

"Dengan adanya Innovation Series yang membahas tentang tantangan-tantangan sosial riil di setiap kota, kami mendapatkan kesempatan untuk berkenalan langsung dengan jajaran pemerintah lokal. Memperkenalkan ide baru memang adalah tantangan tersendiri, tapi acara ini menjadi langkah awal yang baik untuk pengembangan lebih lanjut di masa mendatang," ujar Mohammad Mohammadi, Founder dari POPS4Public.

Sementara MUVi berharap bisa mendapatkan kesempatan lebih jauh untuk membuat koneksi lebih luas dengan pemangku kepentingan di Australia dan Indonesia setelah memenangkan kompetisi ini.

"Workshop yang kami dapatkan dalam rangkaian acara Innovation Series sangat berguna untuk persiapan pitching. Ke depannya, kami berharap ada lebih banyak kesempatan untuk berkenalan atau mendalami sesi networking, untuk saling sharing dengan startup-startup partisipan yang lain," ungkap Murray McDonald, direktur dari MUVi.

Senada dengan MUVi, Hendriyansyah, CEO dan Founder dari Culture Academy berharap bisa berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Melbourne.

"Kami juga berencana melanjutkan ekspansi ke kota-kota seperti Bandung dan Melbourne untuk membantu pengembangan para UMKM di Indonesia dan Australia," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Unicorn di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.