Sukses

Instagram Dituding Permudah Remaja Temukan Obat Terlarang

Instagram dituding mempermudah remaja menemukan obat-obatan terlarang di platformnya. Informasi ini berdasarkan laporan dari Tech Transparency Project.

Liputan6.com, Jakarta - Algoritma Instagram disebut-sebut telah merekomendasikan akun bandar dan penjual narkoba kepada pengguna usia remaja. Informasi ini didasarkan pada laporan baru dari Tech Transparency Project.

Platform Instagram juga dituding memberikan rekomendasi tagar yang terkait obat-obatan terlarang kepada pengguna usia remaja.

Mengutip The Verge, Kamis (9/12/2021), dalam laporan yang dipublikasikan Selasa, 7 Desember 2021, Tech Transparency Project (TTP) membuat tujuh akun dengan usia 13, 14, 15, dan 17 tahun.

Menurut laporan ini Instagram tidak menghentikan akun usia remaja tersebut untuk mencari konten terkait narkoba. Dalam satu kasus, platform terisi secara otomatis ketika pengguna mulai mengetik "buyxanax" pada bilah pencarian.

Salah satu akun yang disarankan oleh Instagram adalah bandar obat terlarang Xanax. Selanjutnya, ketika akun Instagram palsu berusia remaja buatan Tech Transparency Project mengikuti akun dealer Xanax, akun tersebut mendapat DM "dengan menu produk, harga, dan opsi pengiriman."

Akun remaja palsu yang mengikuti dealer Instagram ini juga mendapat saran untuk mem-follow akun yang menjual Adderall.

"Saya akan mengatakan Instagram adalah salah satu tempat terburuk karena memaparkan konten semacam ini," kata Tim Mackey, seorang profesor di University of California, San Diego dan pendiri S-3, sebuah perusahaan yang melacak penjualan obat-obatan terlarang secara online.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata Instagram

Juru bicara perusahaan induk Instagram, Meta, Stephanie Otway memberikan pernyataan kepada NBC News, bahwa platform Instagram melarang penjualan obat-obatan.

"Kami akan terus meningkatkan di bidang ini (larangan terhadap obat-obatan terlarang) dalam upaya berkelanjutan kami untuk menjaga Instagram tetap aman, terutama bagi anggota komunitas muda kami," kata Otway.

Laporan dari Tech Transparency Project menemukan batasan Instagram terkait konten narkoba tidak berfungsi dengan baik. Platform ini diketahui melarang banyak tagar terkait narkoba, namun ketika pengguna di bawah umur palsu mencoba mencari tagar tersebut, Instagram menyarankan alternatif lain.

Otway mengatakan pada NBC News, perusahaan akan meninjau tagar untuk memeriksa pelanggaran kebijakan.

Laporan Tech Transparency Project muncul selama periode pengawasan baru tentang bagaimana Instagram dan Facebook memengaruhi kesehatan mental dan fisik pengguna dewasa dan remaja.

3 dari 4 halaman

Disoroti Kongres AS

Sebelumnya, sekelompok peneliti akademis juga menerbitkan sebuah surat terbuka yang menyerukan Meta untuk lebih transparan tentang penelitiannya tentang kesehatan mental terhadap pengguna muda.

Kongres AS juga mengadakan audiensi terhadap para pemimpin platform medsos setelah adanya laporan berita dari The Wall Street Journal yang menyoroti kekhawatiran bahwa Instagram bisa membahayakan kesehatan pengguna muda, terutama remaja putri.

Selama audiensi, Senator Mike Lee merujuk ke laporan TTP lain yang menemukan bahwa Facebook menyetujui iklan yang mempromosikan penggunaan narkoba dan anoreksia.

Head of Instagram Adam Mosseri diatur untuk bersaksi di depan Kongres AS dalam sidang berjudul 'Melindungi Anak Online: Instagram dan Reformasi untuk Pengguna Muda."

(Tin/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.