Sukses

Meta Ungkap Tren Sosial yang Pengaruhi Bisnis di 2022

VP Meta di Asia Pasifik, Dan Neary mengungkap predksi tren sosial yang memengaruhi bisnis selama tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta - Meta, induk perusahaan Facebook mengungkap deretan tren yang akan populer dan memengaruhi bisnis di 2022. Menurut VP Meta di Asia Pasifik, Dan Neary, setiap tahun Meta melihat peluang baru yang tercipta ketika tren sosial diimplementasikan dalam sebuah bisnis.

"Bulan lalu, kami meluncurkan sebuah serial dengan judul 'Ideas That Matter', dimana kami berbincang dengan pelaku usaha di kawasan Asia Pasifik untuk mendengar pengalaman dan strategi bisnis mereka," tutur Dan dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (7/12/2021).

Dari perbincangan itu, induk perusahaan Facebook ini pun melihat sejumlah tren yang akan diterapkan di tahun depan. Meski tren ini membutukan waktu yang lama untuk mencapai potensi maksimal, Dan menuturkan, setidaknya ada lima tren yang akan menjadi populer dalam waktu dekat.

Untuk mengetahui seperti apa prediksi Meta mengenai tren sosial yang berpengaruh pada bisnis di masa depan, berikut ini daftarnya.

Virtual and Augmented Reality

Menurut Dan, Meta melihat penggunaan Augmentend Reality/Virtual Reality akan menjadi suatu hal yang umum alm beberapa tahun ke depan. Penerapannya pun beragam, mulai dari mencoba pakaian dan sepatu secara virtual, hingga bekerja jarak jauh.

Berdasarkan data Facebook IQ: New dimensions of connection report pada 2021, secara global, 78 persen responden mengatakan AR merupakan cara yang menyenangkan untuk berinteraksi dengan merek. 74 persen responden juga percaya AR dapat menjembatani jarak antara ranah offline dan online.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tren Lain

Social Commerce

Meta juga melihat model bisnis kini menjadi lebih sosial dari yang dibayangkan sebelumnya. "Orang-orang mencari dan menemukan produk yang disukai melalui kabar beranda teman mereka," tutur Dan.

Ia menuturkan, dampak dari cara pencarian seperti ini adalah munculnya ekspektasi mereka bisa menghubungi sebuah bisnis atau merek semudah seperti menghubungi teman mereka.

Mega Sale Days

Tren acara yang menggabungkan elemen hiburan dan berbelanja diprediksi akan terus berlanjut di kawasan Asia Pasifik. Menurut Chief Product and Solutions Officer, Publicis Groupe untuk Asia Pasifik, Sapna Nemani menuturkan ada tiga hal utama dari tren tersebut.

Pertama, Mega Sale Days merupakan fase paling awal bagi konsumen melakukan belanja online untuk pertama lagi. Lalu, ini bukan lagi tentang potongan harga, melainkan orang-orang memilih sebuah merek karena nilai dan visinya.

"Serta keseluruhan pengalaman konsumen yang semakin sosial dan kaya akan interaksi," tutur Sapna menjelaskan.

3 dari 3 halaman

Tren Lain

Kreator

Kondisi pandemi membuat orang lebih banyak beraktivitas di rumah dan mencari cara untuk mendapatkan hiburan. Karenanya, konten yang berkaitan dengan aktivitas di rumah meningkat dengan beragam topik dan format.

Kehadiran konten itu tidak lepas dari pertumbuhan para kreator. Data AnyMind Research pun menemukan jumlah influencer makro di Asia Pasifik tumbuh sebesar 66 persen selama 2021, terutama di Indonesia, Jepang, Filipina, Taiwan, dan Thailand.

"Kreator adalah bentuk media baru yang lebih beragam. Mereka menjadi merek diri mereka sendiri, dan mampu menghasilkan tingkat interaksi yang menjadikan mereka saluran ritel penuh kekuatan," ujar Dan.

Video

Data eMarketer memperkirakan penonton video digital di Asia Pasifik akan mencapai lebih dari 2 miliar di 2022, setahun lebih awal dari yang diperkirakan. Untuk itu, Dan menuturkan, video menjadi cara utama orang menggunakan produk Meta sekaligus mengekspresikan dirinya.

"Ketika Anda melihat bentuk dan format video, video durasi pendek seperti Reels tumbuh sangat cepat, dan menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan interaksi di Instagram," tuturnya.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.