Sukses

NASA Danai Tiga Perusahaan untuk Kembangkan Stasiun Antariksa Swasta

NASA mendanai tiga perusahaan untuk mengembangkan Stasiun Antariksa Swasta yang komersial dengan tujuan jangka panjang untuk menggantikan Stasiun Antariksa Internasional dan menghemat daya.

Liputan6.com, Jakarta - NASA mengumumkan pihaknya telah memilih tiga perusahaan Amerika Serikat yang akan menerima pendanaan pemerintah, untuk mengembangkan stasiun antariksa swasta.

Menurut NASA, dari 11 proposal yang masuk, lembaga memilih Blue Origin, Nanoracks LLC, dan Northrop Grumman untuk menerima lebih dari USD 400 juta (setara Rp Rp 5,7 triliun) melalui tiga kesepakatan (Space Art Agreements) terpisah.

Mengutip The Verge, Senin (6/12/2021), NASA memulai mencari proposal untuk program pengembangan Commercial Low Earth Orbit sejak Juli 2021. Tujuan program ini adalah pendukung pengembangan stasiun antariksa swasta.

Program stasiun antariksa swasta merupakan bagian dari rencana besar yang pada akhirnya ditujukan untuk menggantikan stasiun antariksa internasional (ISS) dengan stasiun luar angkasa swasta yang komersial.

Dengan begitu, stasiun antariksa akan lebih hemat biaya dan fokus pada penelitian serta eksplorasi dasar.

Sekadar informasi, Blue Origin, perusahaan teknologi antariksa milik Jeff Bezos akan menerima USD 130 juta (setara Rp 1,8 triliun) untuk mengembangkan Orbital Reef. Reef dianggap sebagai konsep stasiun antariksa melayang yang pertama kali diumumkan perusahaan, Oktober lalu.

Orbital Reef kini dikembangkan dalam kemitraan dengan Sierra Space, pembesut pesawat luar angkasa bersayap Dream Chaser.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Blue Origin Ungkap Perkiraan Masa Operasi Orbital Reef

Blue Origin mengungkap, stasiun antariksa itu akan beroperasi pada paruh kedua dedake ini.

Sementara, Nanoracks LLC akan mendapatkan USD 160 juta (Rp 2,3 triliun) untuk konsep stasiun Starlab-nya. Proyek ini juga diumumkan Oktober lalu. Starlab merupakan kolaborasi Nanoracks dengan Voyager Space dan Lockheed Martin.

Proyek ini dirancang untuk menampung empat astronaut, guna melakukan penelitian lanjutan tentang biologi, ilmu material, dan lain-lainnya. Starlab ditargetkan untuk diluncurkan pada 2027 mendatang, dalam sebuah penerbangan tunggal.

Sementara itu, Northrop Grumman mendapat USD 125,6 juta (Rp 1,8 triliun) untuk mengembangkan stasiun antariksa komersial menggunakan teknologi yang ada, seperti pesawat luar angkasa Cygnus yang kini mengangkut kargo ke ISS.

3 dari 3 halaman

Axiom Space Pernah Dapat Dana Serupa

Northtrop bekerja sama dengan Dynetics pada konsepnya untuk stasiun antariksa modular. Mitra lain yang turut serta akan diumumkan di selanjutnya.

Sebelumnya, perusahaan Houston yang pertama kali mendapatkan dana seperti ini adalah Axiom Space pada Januari 2020. Axiom Space mengembangkan modul komersialnya yang akan ditambahkan ke ISS, mengatakan dalam cuitan di Twitter, mereka tidak akan mengajukan tawaran untuk menerima dana ini.

Menurut NASA, penghargaan dalam bentuk dana ini adalah bagian pertama dari pendekatan dua fase untuk memastikan transisi yang mulus ke stasiun antariksa komersial di Low Earth Orbit.

Tahap pertama akan berlangsung hingga 2025. Di mana, penerima hibah bisa membuat rencana dan desain yang memenuhi kebutuhan sektor swasta dan pemerintah.

Sementara selama fase kedua, NASA ingin mengesahkan stasiun-stasiun ini untuk digunakan oleh astronaut manusia dan pada akhirnya mulai menggunakannya.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.