Sukses

PBB: 2,9 Miliar Orang di Dunia Belum Dapat Akses Internet

Data Badan PBB, ITU memperkirakan, ada 37 persen dari populasi dunia, atau sekitar 2,9 miliar orang, yang masih belum mendapatkan akses internet

Liputan6.com, Jakarta - Meski penggunaannya sudah menjadi hal yang biasa bagi sebagian masyarakat dunia, namun pada beberapa orang, akses internet masih menjadi sesuatu yang mewah.

International Telecommunication Union (ITU) mengungkapkan, diperkirakan ada 37 persen dari populasi dunia, atau sekitar 2,9 miliar orang yang masih belum mendapatkan akses internet.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk teknologi informasi dan komunikasi itu mengatakan terdapat pertumbuhan global yang kuat dalam penggunaan internet.

Mengutip laman resmi ITU, Sabtu (4/12/2021), jumlah pengguna internet di dunia melonjak menjadi 4,9 miliar pada  2021, dari perkiraan 4,1 miliar pada 2019.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

96 Persen di Negara Berkembang

Perkembangan ini dinilai baik secara global. Namun menurut ITU, kemampuan untuk terhubung dengan internet masih sangat tidak setara.

Dari 2,9 miliar orang yang masih offline, diperkirakan 96 persen tinggal di negara berkembang.

Di antara 4,9 miliar pengguna internet pun, ratusan juta diasumsikan masih jarang mendapatkan kesempatan online, melalui perangkat bersama, atau mengalami kecepatan konektivitas yang membatasi fungsi koneksi.

"Sementara hampir dua per tiga populasi dunia sekarang online, masih banyak yang harus dilakukan untuk membuat semua orang terhubung ke internet," kata Sekretaris Jenderal ITU Houlin Zhao.

3 dari 4 halaman

Peningkatan Konektivitas Terkait Pandemi

Zhao mengatakan, mereka akan bekerja dengan semua pihak untuk memastikan terhubungnya 2,9 miliar orang yang belum mengakses internet.

"Kami bertekad untuk memastikan tidak ada yang tertinggal," tambah Zhao.

ITU melaporkan, langkah yang diambil saat pandemi berkontribusi pada peningkatan jumlah orang yang online.

Langkah-langka tersebut seperti perluasan lockdown, penutupan sekolah, dikombinasikan dengan kebutuhan akan akses berita, layanan pemerintah, pembaruan kesehatan, e-commerce, dan perbankan daring.

"Peningkatan konektivitas Covid" ini telah membawa sekitar 782 juta orang di dunia maya sejak 2019, atau meningkat sebesar 17 persen.

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis 8 Gerakan Bikin Rileks Tubuh Saat WFH atau WFO di Masa Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.