Sukses

Gojek Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Roda Dua Bersama TBS

Lewat usaha patungan ini, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan kepemilikan kendaraan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Platform on-demand Gojek menandatangani komitmen kerja sama membentuk usaha patungan (joint venture) dengan perusahaan energi TBS Energi Utama.

Joint venture bernama Electrum ini merupakan kolaborasi strategis pertama dalam membangun ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Selain itu juga untuk mendukung rencana pemerintah menjadikan pengembangan industri kendaraan listrik sebagai prioritas nasional.

Lewat usaha patungan ini, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan kepemilikan kendaraan listrik.

CEO Gojek, Kevin Aluwi, berharap upaya ini bisa mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia.

"Kendaraan listrik merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini," kata Aluwi.

Ia menyebut, bagi Gojek, kolaborasi strategis ini bagian dari upaya mewujudkan komitmen Sustainability Grup GoTo “Zero Emissions” (Nol Emisi Karbon).

Gojek menargetkan menjadi platform karbon-netral dan mentransisi menjadi 100 persen kendaraan listrik di tahun 2030.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Akselerasi Adopsi Kendaraan Listrik

Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir, mengatakan, kolaborasi dengan Gojek ini merupakan salah satu bagian dari komitmen reinvestasi pendapatan usaha TBS ke sektor energi bersih dan energi baru dan terbarukan.

Pandu melanjutkan untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik, TBS melihat perlunya ekosistem yang komprehensif dan mumpuni.

“Pengalaman dan pemahaman kami di bidang energi bersama dengan ekosistem dan teknologi Gojek yang luas, bisa menjadi katalisator pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Gojek telah mengumumkan uji coba komersial pemanfaatan motor listrik yang menerapkan skema baterai swap.

3 dari 3 halaman

Manfaatkan 500 Motor Listrik

Pada tahap ini, Gojek akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan. Selanjutnya Gojek meningkatkan skala uji coba dengan target awal pemanfaatan sampai dengan 5.000 unit motor listrik.

Jarak tempuh penggunaan motor listrik sebanyak 1 juta kilometer di dalam platform Gojek.

Data hasil uji coba ini juga akan dimanfaatkan untuk mencari kombinasi teknologi yang tepat untuk kendaraan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan mitra driver dan pengguna Gojek, serta pasar Indonesia secara luas.

Dalam uji coba komersial tersebut, para pengguna setia Gojek akan dapat memilih motor listrik pada saat menggunakan layanan GoRide dengan area pick up dan drop off di Jakarta Selatan.

Sementara, mitra driver yang menggunakan kendaraan listrik akan terus dapat menjadi bagian dari layanan Gojek lainnya seperti GoFood, GoSend Instant, GoShop dan GoMart.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.