Sukses

Akali Aturan Sanksi AS, Huawei Gandeng Vendor Lain untuk Produksi Smartphone

Huawei berencana menjual lisensi desain beberapa smartphone miliknya ke pihak ketiga untuk mengakali aturan sanksi AS.

Liputan6.com, Jakarta - Huawei tampaknya sedang mencari cara untuk mengakali larangan perdagangan yang dijatuhkan oleh pemerintah Amerika Serikat sejak 2019 ini.

Mengutip laporan Bloomberg, Kamis (18/11/2021), perusahaan asal Tiongkok tersebut berencana untuk menjual lisensi desain smartphone miliknya ke pihak ketiga.

Salah satu pihak ketiga yang sedang didekati oleh Huawei untuk membuat HP Android adalah Xnova--unit perusahaan dari China Postal dan Telecommunication Appliances Co. (PTAC).

Huawei juga dikabarkan sedang melakukan pendekatan dengan produsen peralatan telekomunikasi TD Tech Ltd.

Diketahui, Xnova PTAC sendiri sudah menjual smartphone seri Huawei Nova di platform online miliknya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Huawei Lisensi Desain ke Perusahaan Lain

Huawei Mate 20 Pro (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Dengan begini, Huawei bisa mendapatkan komponen untuk ponsel buatannya, seperti chipset TSMC, dan modem 5G yang diperlukan.

Selain itu, Huawei juga dapat memakai Google Mobile Services (GMS) di produk-produknya. Akan tetapi, dengan ini Huawei tidak dapat menjual ponsel dengan nama mereknya sendiri.

Adalah perusahaan pihak ketiga yang akan menjual perangkat buatan Huawei dengan merek mereka sendiri. Hingga kini, Huawei belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kabar itu.

3 dari 3 halaman

Anggota Kongres Desak Honor Masuk Daftar Hitam AS

Huawei resmi luncurkan HarmonyOS 2.0. (Doc: Huawei)

Di sisi lain, anggota Kongres Amerika Serikat (AS) mendesak Departemen Perdagangan AS agar mantan anak perusahaan Huawei, Honor Device Co. di-blacklist alias masuk daftar hitam AS.

Dipimpin oleh Anggota Kongres AS dari kubu Republik, Perwakilan Michael McCaul, mengklaim, Honor lepas dari Huawei pada 2020 untuk menghindari sanksi ketat yang dijatuhkan pada perusahaan induk Huawei.

Mengutip Gizmochina, Senin (9/8/2021), Anggota Kongres itu menyatakan, Honor sudah mengakses pasokan chip dan perangkat lunak dari pemasok Amerika dan mungkin bakal diblokir jika divestasi tidak dilakukan.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.