Sukses

Facebook Ganti Nama Jadi Meta, Apa Itu?

Mark Zuckerberg baru saja mengumumkan Facebook sebagai perusahaan induk berganti nama menjadi Meta, apa yang membedakan?

Liputan6.com, Jakarta - Mark Zuckerberg akhirnya mengumumkan perubahan nama Facebook menjadi Meta. Adapun perubahan nama ini ditujukan Facebook sebagai perusahaan induk, sehingga Meta menjadi nama resmi perusahaan.

Menurut Mark, Meta perusahaan yang fokus untuk menghubungkan orang-orang. Ia menuturkan, kebanyakan perusahaan teknologi fokus pada cara orang berinteraksi dengan teknologi, sedangkan Meta fokus pada membangun teknologi agar orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain.

Dalam acara Connect 2021, Mark menuturkan, membangun aplikasi media sosial akan selalu menjadi hal penting bagi perusahaan. Namun karena DNA perusahaan adalah membangun teknologi untuk membawa orang bersama-sama, metaverse adalah batasan baru untuk menghubungkan orang-orang.

"Semua produk kami, termasuk aplikasi kami, kini berbagi visi baru: untuk membantu metaverse. Dan, kami sekarang memilki nama yang mencerminkan luasnya tindakan yang kami lakukan," tulis Mark seperti dikutip dari situs resmi Facebook, Jumat (29/10/2021).

Dengan perubahan nama ini, fokus perusahaan akan beralih ke metaverse (metaverse-first), bukan Facebook. Karenanya, Mark mengatakan seiring berjalannya waktu pengguna layanan Meta tidak perlu lagi memiliki akun Facebook.

"Ketika nama baru kami mulai muncul dalam bentuk produk, saya berharap orang-orang di seluruh mengetahui merek Meta dan masa depan yang kami perjuangkan," ujar Mark melanjutkan.

Meski berganti nama, produk aplikasi yang dimiliki perusahaan tidak berubah. Jadi, nama Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger masih sama.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Arti Meta

Nama Meta sendiri dipilih bukannya tanpa alasan. Mark mengatakan, kata 'meta' merupakan bahasa Yunani yang berarti 'melampaui'.

"Untuk saya, kata itu melambangkan selalu ada yang lebih banyak dibangun, dan selalu ada bab selanjutnya dari cerita yang kami bangun," ujar Mark.

Menurut Mark, ia sangat bangga dengan apa yang sudah dibangun hingga sekarang ini dan bersemangat untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.

"Ini adalah masa depan yang melampaui satu perusahaan dan yang akan dibuat oleh semua orang," tuturnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Bangun Metaverse

Adapun Meta sendiri akan fokus menghadirkan metaverse untuk membantu orang terhubung, mencari komunitas, dan menumbuhkan bisnis. Metaverse disebut akan mencampurkan pengalaman sosial online saat ini, yang diperluas menjadi tiga dimensi atau diproyeksikan ke dunia fisik.

"Ini akan memungkinkan Anda berbagi pengalaman mendalam dengan orang lain, bahkan ketika tidak bisa bersama-dan melakukan hal-hal bersama yang tidak Anda lakukan di dunia fisik," tulis perusahaan dalam situs resminya.

Dalam gelaran konferensi Connect yang menggabungkan augmented dan virtual reality, Meta menyebut pengalaman ini yang nantinya akan diberikan metaverse di masa depan, mulai dari koneksi sosial, hiburan, gaming, fitness, produktivitas, edukasi, dan perdagangan.

Selain itu, Meta juga telah mengumumkan tool untuk membantu orang-orang membangun metaverse. Lewat tool bernama Presence Platform, perusahaan ingin bisa memberikan pengalaman mixed reality baru di Quest 2 dan investasi USD 150 juta untuk memberikan pelatihan imersif bagi kreator.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.