Sukses

Facebook Down Dua Kali dalam Seminggu, Begini Faktanya

Layanan Facebook down dua kali dalam seminggu. Facebook membenarkan hal ini dan menyampaikan permintaan maaf ke pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pengguna mengeluh terkait layanan Facebook yang kembali down pada Jumat (8/10/2021) kemarin. Artinya, layanan Facebook down dua kali dalam seminggu--sebelumnya tumbang selama enam jam pada Senin (4/10/2021) malam.

Facebook membenarkan masalah ini, yang mana pada Jumat lalu layanan down selama sekitar dua jam. Perusahaan mengklaim hal ini terjadi karena perubahan konfigurasi.

"Permintaan maaf yang tulus kepada siapa pun yang tidak dapat mengakses produk kami dalam beberapa jam terakhir," kata Facebook sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (11/10/2021).

"Kami telah memperbaiki masalah ini, dan semuanya sudah kembali normal," sambung Facebook.

Selama layanan Facebook down untuk kedua kalinya dalam seminggu, beberapa pengguna tidak dapat melihat feed Instagram, sementara yang lain tidak bisa mengirim pesan di Facebook Messenger.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Facebook, WhatsApp, dan Instagram Down Terjadi Saat Pemeliharaan Jaringan

Facebook kembali menjelaskan mengenai alasan layanannya, termasuk WhatsApp dan Instagram down pada 4 Oktober 2021. Hal ini dijelaskan oleh VP Infrastructure Facebook, Santosh Janardhan, dalam laman resmi perusahaan.

Menurut Santosh, matinya layanan Facebook dkk ini terjadi saat sedang dilakukan tindakan pemeliharaan rutin pada jaringan backbone global perusahan.

Saat itu, command yang diberikan untuk menghitung ketersediaan jaringan backbone global, ternyata tidak sengaja memutus semua koneksinya pada jaringan backbone di data center Facebook.

"Hal itu berakibat pada terputusnya data center Facebook secara global," tulis Santosh. Lebih lanjut Santosh menjelaskan, sistem Facebook sebenarnya didesain untuk mengaudit command agar bisa mencegah kesalahan semacam itu terjadi, tapi bug yang ada di tool audit membuat sistem tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Terputusnya koneksi tersebut lantas membuat masalah lain yang lebih serius. Sebab, Facebook tidak bisa menjangkau server DNS mereka dan jaringan internet juga tidak bisa mencarinya.

"Seluruh peristiwa ini terjadi dengan sangat cepat. Dan, ketika insinyur kami berusah mencari tahu apa yang terjadi, dan penyebabnya, mereka menemui dua rintangan besar," tulis Santosh melanjutkan.

Pertama, Facebook kesulitan mengakses data center secara normal, karena jaringan mati. Lalu yang kedua, hilangnya DNS telah merusak banyak tool internal perusahaan yang biasanya digunakan menyelidiki dan menyelesaikan pemadaman seperti ini.

3 dari 5 halaman

Bekerja Langsung

Dengan kondisi tersebut, para insinyur akhirnya dikirim ke lokasi data center untuk menyelesaikan masalah dan me-restart sistem. Namun hal ini membutuhkan waktu, karena fasilitas data center dirancang dengan tingkat keamanan fisik dan sistem yang tinggi.

Oleh sebab itu, para insinyur pun cukup sulit masuk dalam fasilitas. Hardware dan router dalam fasilitas data center pun dirancang sulit dimodifikasi, meski sudah memiliki akses fisik, sehingga butuh waktu lebih lama untuk mengaktifkan protokol keamanan agar mereka dapat bekerja di sana.

"Hanya dengan begitu, kami dapat mengonfirmasi masalah ini dan mengembalikan backbone kami online," tulisnya melanjutkan. Begitu jaringan backbone kembali, Santosh menuliskan, masalah ternyata belum usai.

Adapun potensi masalah tersebuat pada data center mengingat akan ada lonjakan lalu lintas begitu jaringan kembali online. Meski sempat khawatir akan bermasalah, Facebook ternyata mampu mengatasinya, mengingat perusahaan sudah beberapa kali melakukan simulasi ketahanan apabila ada masalah sistem.

Dengan upaya tersebut, layanan Facebook pun berangsur membaik secara cepat dan tanpa menyebabkan kerusakan sistem lebih lanjut. Shantosh mengatakan, meski Facebook belum pernah menjalankan simulasi matinya jaringan backbone global, perusahaan akan mencari cara untuk membuat simulasi tersebut di masa depan.

4 dari 5 halaman

Upaya untuk Tingkatkan Layanan

Adanya masalah ini, menurut Shantosh, menjadi kesempatan bagi Facebook untuk belajar dan menjadi lebih baik. Setiap masalah, kecil dan besar, akan diulas oleh perusahaan untuk membuat sistem yang lebih baik.

Shantosh juga menyorot upaya perusahaan terus memperkuat sistem keamanan untuk mencegah akses tidak sah, ternyata juga berdampak pada upaya pemulihan yang ternyata bukan disebabkan oleh aktivitas jahat, melainkan kesalahan sendiri.

"Namun saya percaya, hal ini sepadan. Upaya peningkatan keamanan sehari-hari vs pemulihan yang lebih lambat. Mulai sekarang, tugas kami adalah memperkuat pengujian, latihan, dan keseluruhan ketahanan kami untuk memastikan hal ini jarang terjadi," tulisnya menutup pernyataan tersebut.

5 dari 5 halaman

Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini