Sukses

Anggap Medsos Mirip Mobil, Bos Instagram Banjir Kritik

CEO Instagram mengibaratkan bahaya medsos mirip dengan mobil, saat menjawab pertanyaan tentang bahayanya.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Instagram Adam Mosseri mendapat kritik usai membandingkan media sosial (medsos) dengan mobil yang dia nilai sama-sama bisa berbahaya bagi seseorang.

Pernyataan itu disampaikan Mosseri dalam menggapi sebuah laporan yang menyebut bahwa Instagram tidak baik bagi remaja perempuan.

"Kita tahu bahwa lebih banyak orang meninggal karena kecelakaan mobil dibandingkan yang lainnya," kata Mosseri seperti dilansir New York Post, Minggu (19/9/2021).

Ia melanjutkan, meski begitu secara umum, mobil menciptakan nilai yang jauh lebih besar daripada yang mereka hancurkan. "Saya pikir media sosial juga sama," ujarnya dalam podcast Recode Media.

Pernyataan tersebut sendiri muncul saat pembawa acara Peter Kafaka, bertanya apakah media sosial harus dibatasi atau langsung dilarang, mengingat studi internal Facebook mengemukakan bahayanya.

Mengutip The Guardian, studi internal yang dibocorkan ke Wall Street Journal menemukan bahwa Instagram memperburuk masalah citra tubuh pada satu dari tiga anak perempuan.

Selain itu, dalam penelitian Facebook terhadap remaja di Inggris dan Amerika Serikat, lebih dari 40 persen pengguna yang mengatakan dirinya merasa "tidak menarik," mulai merasakannya saat memakai Instagram.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Temuan Studi Internal Facebook

Temuan Facebook lain juga menyebutkan, Instagram memperburuk masalah citra tubuh, kecemasan, dan depresi pada remaja perempuan.

"32 persen remaja perempuan mengatakan bahwa ketika mereka merasa buruk tentang tubuhnya, Instagram membuat mereka merasa lebih buruk," tulis para peneliti.

Pemaparan lain dari 2019, juga menyebutkan bahwa Instagram membuat masalah citra tubuh lebih buruk untuk satu dari tiga remaja perempuan.

Dalam wawancara tersebut, Mosseri lalu mengklarifikasi pernyataannya, dengan mengatakan hal itu membuatnya percaya bahwa "regulasi diperlukan" di media sosial, setelah Kafka kembali ke perbandingan tersebut.

Mengutip Independent, Mosseri mengatakan bahwa kehati-hatian diperlukan karena "peraturan dapat menyebabkan lebih banyak masalah."

Namun ia melanjutkan bahwa ia "berpikir bahwa kami adalah industri yang cukup besar sehingga penting, dan kita perlu mengembangkannya ke depan."

3 dari 4 halaman

Kritik kepada Mosseri

Pernyataan Mosseri pun dikritik sejumlah pihak. Salah satunya muncul dari mantan eksekutif Facebook Brian Boland, yang mengingatkan bahwa aturan lalu lintas dan berkendara untuk mobil itu sudah ada.

"Kita juga punya peaturan dan National Highway Traffic Safety Administration untuk mobil. Mungkin @mosseri harus membaca Unsafe at Any Speed," cuitnya.

"Transportasi jauh lebih penting ketimbang media sosial," kata salah seorang pengguna Twitter.

"Mobil benar-benar mengubah iklim planet ini. Mungkin bukan metafora yang ingin Anda bantah bagaimana media sosial telah mengubah tatanan sosial," tulis warganet lain.

Atas kritik tersebut, Mosseri pun mencuit di akun Twitternya, dengan mengatakan bahwa reportase soal pernyataannya tersebut kurang sempurna.

"Analogi di Twitter jelas-jelas tidak mendengarkan pod (podcast), di mana @pkafka memastikan kami menutup pertanyaan berikutnya yang jelas tentang regulasi," ujarnya.

Sementara itu, Instagram dalam sebuah blog-nya mengatakan bahwa media sosial pada dasarnya tidaklah baik atau pun buruk bagi orang-orang.

"Masalah seperti perbandingan sosial negatif dan kecemasan ada di dunia, jadi mereka juga akan ada di media sosial," tulis Instagram.

"Itu tidak mengubah fakta bahwa kami menganggap serius temuan ini, dan kami menyiapkan upaya khusus untuk menanggapi penelitian ini dan mengubah Instagram menjadi lebih baik," sambung Instagram. 

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Konsumsi Media

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.