Sukses

Facebook Minta Maaf Gara-Gara AI Labeli Pria Kulit Hitam sebagai Primata

Facebook meminta maaf atas kesalahan software AI-nya yang rasis karena telah melabeli video pria kulit hitam sebagai primata.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook meminta maaf atas kesalahan software kecerdasan buatan (AI)-nya yang melabeli pria kulit hitam sebagai primata.

Saat itu, AI Facebok meminta pengguna menonton video yang menampilkan pria kulit hitam dengan label "apakah Anda ingin melihat lebih banyak video tentang 'primata'?"

Mengutip NPR, Selasa (7/9/2021), Facebook sudah menonaktifkan fitur rekomendasi topik. Pihaknya juga mengatakan, tengah menyelidiki penyebab kesalahan dari software AI-nya. Kendati demikian, video pria kulit hitam itu sudah ada lebih dari setahun di internet.

Kepada The New York Times, juru bicara Facebook mengatakan, "automated prompt" alias permintaan otomatis itu merupakan kesalahan yang tidak dapat diterima.

Sang juru bicara Facebook juga meminta maaf kepada siapa pun yang menemukan saran ofensif tersebut.

Sekadar informasi, video yang dimaksud diunggah oleh Daily Mail pada 27 Juni 2020. Video ini mendokumentasikan pertemuan antara seorang pria kulit putih dengan sekelompok pria kulit hitam yang merayakan ulang tahun.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diungkap Mantan Karyawan

Klip itu memperlihatkan pria kulit putih yang diduga menelepon 911 untuk melaporkan bahwa dirinya dilecehkan oleh sekelompok pria kulit hitam.

Mantan karayawan Facebook Darci Groves menginformasikan tentang kesalahan ini melalui unggahan tweet, pada Kamis lalu, setelah seorang temannya memberitahukan tentang adanya kesalahan identifikasi AI Facebook.

Dalam cuitannya, Groves membagikan screenshot tangkapan layar video dengan tulisan "Terus lihat video tentang primata?"

"Permintaan 'terus melihat' ini tidak dapat diterima @Facebook," tulis Groves dalam cuitan.

3 dari 4 halaman

Bukan Pertama Kali Buat Kesalahan

Ini bukan pertama kalinya Facebook jadi sorotan karena kesalahan teknis yang besar dan memalukan.

Sebelumnya pada 2020, nama Presiden Tiongkok Xi Jinping muncul sebagai "Mr S***hole" di platform Facebook ketika diterjemahkan dari bahasa Burma ke bahasa Inggris.

Kesalahan terjemah ini hanya terjadi pada Facebook dan tidak terjadi di Google translate.

Sementara pada 2005, software pengenal gambar Google mengklasifikasi orang kulit hitam sebagai "gorila".

Google pun meminta maaf dan menghapus label gorila, simpanse, dan kera. Kata-kata tersebut disensor selama dua tahun kemudian.

(Tin/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Data Pengguna Facebook Indonesia Bocor

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.