Sukses

XL Axiata Dorong Pelaku Usaha Perempuan Naik Kelas Lewat Program Sispreneur

XL Axiata dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendorong pelaku usaha perempuan untuk naik kelas melalui program Sispreneur.

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendukung produktivitas pelaku usaha perempuan dengan program Sispreneur.

Program edukasi dan kelas manajemen bisnis untuk 1.000 perempuan pelaku usaha UMKM ini diresmikan oleh Direktur Utama XL Axiata, Dian Siswarini dan Menteri PPPA, Bintang Puspayoga.

"Saya menyambut baik terselenggaranya program Sispreneur 2021 dan berharap pelatihan yang dilaksanakan tahun ini dapat menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perempuan wirausaha," kata Bintang Puspayoga, dikutip dari keterangan XL Axiata.

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam program ini, pelaku usaha perempuan bisa mendapatkan akses pengetahuan dan pemahaman mengenai perspektif gender, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, serta literasi keuangan hingga akses pasar lebih luas melalui pemasaran digital.

Dengan demikian, pada akhirnya usaha para perempuan pelaku UMKM bisa meningkat dan berkontribusi pada perekonomian nasional.

Bintang mengatakan, program ini sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional. Apalagi, kemampuan wirausaha perempuan sangat penting dalam membuka usaha baru dan memperluas usaha yang akan mendorong tersedianya lapangan kerja.

Sementara, Dian Siswarini mengatakan, melalui program kelas inkubasi Sispreneur 2021, 1.000 perempuan pelaku UMKM dari lebih dari 20 provinsi akan mendapat pendampingan manajemen bisnis untuk mengembangkan bisnis dan memanfaatkan sarana berbasis teknologi digital.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peran Teknologi Digital

Dian berkata, teknologi digital menawarkan kesempatan kepada siapa saja untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Untuk pelaku usaha mikro, teknologi digital akan memungkinkan mereka menembus pasar yang lebih luas dan mempermudah promosi melalui media sosial maupun marketplace.

"Perempuan pelaku UMKM merupakan pihak yang paling terdampak secara ekonomi dan sosial selama masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Oleh karenanya, kelas inkubasi ini sangat relevan untuk diselenggarakan," kata Dian.

Program ini diharapkan bisa membantu dua sisi yakni perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya agar dapat menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya.

Program Sispreneur 2021 ini adalah program kedua XL Axiata bersama Kemen PPPA. Sebelumnya keduanya membantu sekitar 275 pelaku usaha perempuan menuju dunia digital.

Dalam pelaksanaannya, beberapa LSM di bidang pemberdayaan perempuan mendukung program ini, yakni Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), KAPAL Perempuan, Kalyanamitra, Hapsari, Migrant Care, dan Koalisi Perempuan Indonesia.

3 dari 3 halaman

Materi Program Inkubasi Sispreneur

Berbagai materi yang dihadirkan dalam kelas inkubasi Sispreneur meliputi perspektif gender dalam pelatihan kewirausahaan, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, literasi finansial, dan promosi melalui digital marketing.

Para peserta program mendapatkan fasilitas berupa kartu perdana SisterBiz dengan benefit gratis kuota 500 MB gratis akses aplikasi Sisternet, Zoom, dan elearn.id. Selain itu peserta juga mendapatkan pendampian kuliah WhatsApp, dan e-sertifikat.

Program ini juga didukung bank BRI yang menyediakan materi dan narasumber di bidang literasi finansial.

Sispreneur merupakan bagian dari program Sisternet yang bertujuan untuk meng-online-kan pelaku usaha mikro Perempuan Indonesia. Hal ini didasari dari diskriminasi dan ketidaksetaraan bagi perempuan.

Padahal, 9,1 persen pendapatan domestik (PDB) Indonesia berasal dari perempuan pelaku usaha mikro yang 50 persen di antaranya dikelola oleh perempuan.

Program Sisternet sendiri diluncurkan pada April 2015 dan telah membantu lebih dari 40 ribu perempuan Indonesia. XL Axiata juga memiliki aplikasi Sisternet yang menjadi solusi digital untuk membantu perempuan pelaku UMKM untuk belajar melalui fitur learning on demand terbaru bernama Webinar Pintar, Diskusi Pintar, dan Sister Menulis.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.