Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang turnamen esports PUBG Mobile World Invitational akan digelar sebagai bentuk dukungan gamer untuk melawan Covid-19, terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (19/7/2021).
Lainnya, berita tentang spyware Israel retas ratusan smartphone wartawan dan pejabat negara, dan pernyataan Menkominfo tentang aktivis dan media di Indonesia jadi target spyware Israel.
Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.
Advertisement
Baca Juga
1. Tencent Gelar Turnamen PUBG Mobile World Invitational untuk Lawan Covid-19
Tencent bekerjasama dengan Gamers Without Borders akan menggelar turnamen esports bertajuk PUBG Mobile World Invitational (PMWI) untuk yang pertama kalinya.
Pada turnamen PMWI perdana ini, 32 tim terbaik dari seluruh dunia mewakili negara mereka masing-masing dalam kompetisi bergensi ini.
Peserta juga akan memperebutkan hadiah berupa donasi senilai USD 3 juta (Rp 43 miliar), dalam turnamen yang digelar pada 22 Juli hingga 25 Juli 2021.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Spyware Israel Retas Ratusan Smartphone Wartawan dan Pejabat Negara
Spyware besutan sebuah perusahaan Israel digunakan dalam percobaan dan berhasil meretas smartphone milik sejumlah wartawan, pejabat pemerintah, dan aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia. Demikian menurut penyelidikan oleh 17 organisasi media yang diterbitkan pada Minggu (18/7/2021).
The Washington Post melaporkan spyware Pegasus buatan NSO Group yang berbasis di Israel juga digunakan untuk menargetkan ponsel milik dua wanita yang dekat dengan Jamal Khashoggi, seorang kolumnis The Washington Post yang dibunuh di konsulat Saudi di Turki pada 2018, sebelum dan setelah kematiannya.
Advertisement
Â
Advertisement
3. Tindakan Menkominfo Soal Spyware Israel yang Targetkan Aktivis dan Media di Indonesia
Beberapa waktu lalu, Microsoft dan Citizen Lab mengklaim ada software (spyware) besutan perusahaan Israel yang digunakan untuk meretas Windows. Vendor bernama Candiru ini diketahui telah membuat dan menjual eksploitasi perangkat lunak untuk menembus Windows.
Menurut laporan, alat peretasan Candiru ini telah menyebar ke seluruh dunia dan banyak pelanggan yang tidak disebutkan namanya. Alat ini digunakan untuk menargetkan berbagai organisasi masyarakat sipil, termasuk media Indonesia yang berhaluan kiri dan juga aktivis.
Advertisement
(Ysl/Tin)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.