Sukses

Google Desain Ulang Emoji Jadi Lebih Universal dan Autentik

Google mendesain ulang emojinya. Rencananya desain baru emoji Google akan dirilis bersamaan dengan pengguliran Android 12. Desain ulang emoji Google dibuat agar lebih universal dan autentik.

Liputan6.com, Jakarta - Google mengubah desain 992 emojinya. Hal ini dilakukan untuk membuat emoji-emoji tersebut lebih universal, dapat diakses, dan autentik.

Perusahaan mengatakan, desain baru emoji ini diperkirakan akan dirilis untuk publik bersama dengan kehadiran Android 12 pada musim gugur 2021.

Google mengatakan, emoji dengan desain baru juga akan tersedia di versi lama Android, dengan aplikasi yang menggunakan lapisan kompabilitas Appcombat. Emoji desain baru juga akan hadir ke platform Google lainnya, seperti Gmail, Chrome OS, Google Chat, dan YouTube Live Chat bulan ini.

Mengutip The Verge, Minggu (18/7/2021), tidak ada perubahan yang drastis dari desain baru emoji. Namun, kebanyakan adalah mencoba membuat arti emoji lebih mudah dipahami dalam sekali lihat dan oleh lebih banyak orang.

Emoji "pie" misalnya, saat ini tampak seperti pie labu Amerika. Namun di Inggris, emoji tersebut terlihat mirip potongan kue tart daripada kue tradisional. Nah, desain baru emoji kini dibuat lebih universal.

Dalam kasus lain, Google memberi desain tampilan lebih berani dan bold. Buat sebagian orang, hal ini sangat membantu mengingat tampilannya terlihat kecil di layar smartphone. Misalnya, emoji "croissant" dan "bacon" kini akan jadi lebih bersinar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Emoji Gunting hingga Mobil

Sementara emoji "gunting" memiliki tepi tajam yang lebih berlebihan tampilannya. Selain itu, emoji seperti "mobil" atau "taksi" juga proporsinya disesuaikan agar lebih menarik perhatian.

Selain itu, emoji "bikini" tak lagi terlihat seperti sedang dipakai oleh orang transparan. Emoji "masker wajah" kini memperlihatkan wajah dengan mata terbuka.

Google membuat perubahan tersebut untuk mencerminkan fakta bahwa "masker kini menjadi cara universal untuk menunjukkan kebaikan kepada orang lain, alih-alih sebagai simbol seseorang yang sakit."

The Verge menyebut, sudah bukan hal yang aneh bagi perusahaan untuk mendesain ulang emoji mereka. Tujuannya bisa untuk mengoreksi ketidakakuratan atau mencerminkan perubahan asumsi budaya tentang cara penggunaannya.

3 dari 3 halaman

Apple juga Pernah Ubah Desain Emoji

Apple tahun lalu membuat perubahan serupa pada emoji "masker", memperlihatkan wajah tersenyum di balik masker. Selain itu Apple juga mengubah emoji "jarum suntik" agar lebih sesuai dengan simbol vaksin.

Pada 2019, Apple juga memperbarui emoji "sempoa" setelah sejumlah pengguna menunjukkan ada masalah dengan desain lamanya.

Google pun pernah mendesain ulang emoji "burger" dan "bir" sebagai tanggapan atas protes di tahun 2017.

Sekadar informasi, tanggal 17 Juli diperingati sebagai Hari Emoji Sedunia. Masih dalam momen ini, Facebook belum lama ini mengumumkan emoji baru dengan suara untuk layanan Messenger-nya.

Microsoft juga ikut beraksi dengan serangkaian emoji 3D baru di Windows, Office, Microsoft Teams, dan layanan lainnya.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.