Liputan6.com, Jakarta - Amazon kedapatan akan menambah kemampuan sensor radar di perangkat pintar miliknya, seperti Alexa. Kabarnya, sensor ini berfungsi untuk melacak pola tidur dan gerakan pengguna Alexa.
Informasi ini terungkap dari izin yang dikeluarkan oleh Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC).
Dijelaskan, Amazon mengajukan permohonan izin ini sejak 22 Juni 2021 itu dan mengklaim penggunaan radar akan mencakup kontrol tanpa sentuh atas fitur dan fungsi Alexa.
Advertisement
“Kontrol tanpa sentuh atas fitur dan fungsi perangkat tanpa menyebabkan gangguan berbahaya bagi pengguna frekuensi bersama,” tulis Amazon, seperti dikutip Bloomberg via The Verge, Rabu (14/7/2021).
Lebih lanjut, teknologi radar itu juga memungkinkan untuk mambantu pengguna disabilitas misal yang mengalami gangguan bicara.
“Sensor baru itu dapat digunakan untuk pelacakan tidur dan dapat membantu meningkatkan kesadaran konsumen dan manajemen tidur," tulis laporan yang diajukan Amazon.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Membangun Sleep Tracker
Awalnya, Amazon disebut-sebut sedang membangun perangkat Alexa ‘seukuran telapak tangan’ sebagai pelacak tidur (sleep tracker) pada Januari 2021, yang fokus pada pelacakan pernapasan pengguna yang menderita sleep apnea.
Informasi, Amazon juga sudah menganalisa dan menampilkan data tidur bagi pengguna perangkat Halo Band. Perusahaan juga telah memperluas kemampuan aplikasi Halo dengan fitur Movement Health baru yang mampu menganalisa fleksibilitas pengguna.
Sayang, Amazon tidak menjelaskan secara spesifik perangkat mana yang akan mendapatkan kemampuan sensor radar tersebut.
Advertisement
Kemampuan ini tampaknya mirip dengan yang telah diadaptasi oleh Google melalui Nest Hub-nya. Sensor Soli Google mampu melacak gerakan tidur dan napas bersamaan dengan mikrofon dan sensor suhu on-board.
Advertisement
Mengenal CEO Baru Amazon Andy Jassy yang Gantikan Jeff Bezos
Jeff Bezos resmi mundur dari jabatannya sebagai CEO Amazon pada 5 Juli 2021. Jeff Bezos menjalankan peran sebagai CEO sejak Amazon didirikannya pada 5 Juli 1994 atau 27 tahun lalu.
Kini, jabatan CEO Amazon diemban oleh Andy Jassy (68). Siapakah sosok pengganti Jeff Bezos ini?
Mengutip laman The Verge, Selasa (6/7/2021), Andy Jassy sebelumnya menjabat sebagai CEO Amazon Web Service sejak 2016. Sementara di AWS, Jeff Bezos sebagai Dewan Eksekutif.
Advertisement
Andy Jassy adalah karyawan kawakan di Amazon. Pria kelahiran 13 Januari 1968 ini bergabung di perusahaan pada 1997, segera setelah mendapat gelar master dari Harvard Business School. Salah satu jabatan yang diembannya adalah marketing manager.
Andy Jassy juga menjadi salah satu shadow adviser bagi Jeff Bezos. Shadow adviser adalah staf yang mengikuti tiap rapat yang dihadiri Bezos dan memberikan masukan.
Uniknya, Jeff Bezos punya kesan tersendiri pada Andy Jassy. Berdasarkan buku The Everything Store: Jeff Bezos and the Age of Amazon karya Brad Stone, rupanya Andy Jassy pernah tidak sengaja memukul kepala Bezos dengan dayung kayak. Kejadian ini terjadi di sebuah acara kantor.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.