Sukses

Facebook Indonesia Serukan Jaga Keamanan Anak di Ranah Online

Facebook menyerukan keamanan anak di ranah online dengan menggelar kampanye bertajuk Indonesiaku.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook tengah melakukan rangkaian kampanye Indonesiaku pada Juli 2021 menyambut Hari Anak Nasional. Dalam kampanye ini, Facebook akan membagikan konten edukasi terkait keamanan anak melalui laman Facebook indonesia dan menggelar festival AMAN 2021.

Seperti diketahui menjaga keamanan dan keselamatan anak merupakan hal penting dan harus terus dilakukan. Karenanya, Facebook berupaya untuk menciptakan lingkungan yang aman agar komunitas dapat saling terhubung dan berbagi.

"Di bulan Juli ini kami ingin memanfaatkan momentum hari anak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan anak-anak ketika mereka berada di ranah online," tutur Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia, Ruben Hattari dalam keterangan resmi, Minggu (11/7/2021).

Ruben menuturkan, Facebook melakukan sejumlah upaya untuk memerangi kekerasan pada anak dengan fokus pada tiga hal, yakni pencegahan, deteksi, serta pelaporan konten yang melanggar kebijakan. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama ahli dan otoritas berwenang untuk menjaga keamanan anak-anak.

Komitmen untuk melindungi anak juga telah diatur Facebook di dalam Standar Komunitas. Untuk itu, konten yang membahayakan anak secara seksual akan segera dilaporkan ke National Center for Missing and Exploited Children sesuai hukum.

"Kami juga bekerja sama dengan berbagai ahli eksternal, termasuk Dewan Penasihat Keamanan Facebook, untuk membahas sekaligus meningkatkan kebijakan dan penegakan hukum seputar masalah keamanan online, terutama yang berkaitan dengan anak-anak," tuturnya melanjutkan.

Oleh sebab itu, lewat Festival AMAN 2021 yang digelar secara virtual pada 18 Juli 2021, Facebook mengajak semua orang untuk memahami cara melindungi anak-anak dan kelompok muda di ranah online. Salah satunya adalah tidak menyebarkan gambar atau video yang dapat menyebabkan anak-anak menjadi korban.

Sementara di laman Facebook Indonesia, ada pula serangkaian konten edukatif yang membangun kesadaran publik terhadap keamanan anak, seperti informasi apa yang harus dilakukan dan proses pelaporan ketika melihat kekerasan seksual terhadap anak, baik dalam bentuk video atau foto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Facebook Rilis Pusat Informasi Ilmu Iklim, Ajak Pengguna Pahami Isu Lingkungan

Sebelumnya, Facebook memperkenalkan Pusat Informasi Ilmu Iklim. Layanan ini merupakan sebuah sarana di platform Facebook yang menghubungkan komunitas dengan sumber daya faktual kepada lebih dari 200 organisasi dunia dan para ahli di bidang perubahan iklim.

Pusat Informasi Ilmu Iklim juga memberikan orang-orang inspirasi tentang langkah-langkah yang bisa mereka lakukan sehari-hari untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

Kehadiran Pusat Informasi Ilmu Iklim merupakan salah satu bentuk komitmen Facebook dalam membantu meningkatkan kesadaran komunitas. Caranya dengan memberi akses lebih mudah terhadap ilmu pengetahuan dan informasi terpercaya seputar perubahan iklim.

Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan, melalui Pusat Informasi Ilmu Iklim, Facebook berkomitmen menghubungkan orang dengan informasi yang faktual dari berbagai organisasi dan ahli. Misalnya Intergovernmental on Climate Change (IPCC) dan jaringan globalnya.

"Melalui Pusat Informasi Ilmu Iklim ini, kami memberikan informasi terbaru mengenai perubahan iklim berikut fakta-fakta seputar dampaknya terhadap ekosistem bumi dan alam, juga informasi mengenai perubahan suhu rata-rata bumi per tahun," kata Ruben, dikutip dari keterangan resmi Facebook, Selasa (29/6/2021).

3 dari 3 halaman

Beri Edukasi

Ruben mengatakan, Facebook memberikan inspirasi kepada komunitas untuk ikut berkontribusi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas polusi.

Selain memberikan edukasi mengenai perubahan iklim, sejak 2020, Facebook mencanangkan komitmen untuk mencapai net zero carbon emission dan 100 persen pemanfaatan energi terbarukan di seluruh ekosistem operasional secara global pada 2030.

"Dalam satu dekade mendatang, visi terhadap pengurangan jejak karbon ini akan dicapai melalui pembuatan desain yang efisien, kerja sama dengan para supplier yang juga memiliki visi sama, dan penerapan teknologi yang dapat menghilangkan polusi karbon," kata Ruben.

Upaya untuk mengatasi tantangan perubahan iklim juga dilakukan melalui kemitraan dengan lebih dari 70 tim pemeriksa fakta pihak ketiga secara global, demi mengurangi penyebaran misinformasi dan berita palsu seputar klaim terkait perubahan iklim.

Seluruh klaim yang telah diperiksa dan dibantah oleh tim pemeriksa fakta, akan dikurangi distribusinya di Kabar Beranda/ News Feed dan unggahan ini akan diberi label khusus pada Facebook dan Instagram. Dengan demikian, orang-orang dapat memahami konten tersebut adalah tidak tepat.

Secara khusus di Indonesia, Facebook berfokus mengajak publik untuk berpartisipasi aktif dalam memilah dan mengolah sampah, agar dapat terurai kembali ke alam dan bahkan menjadi barang yang bernilai ekonomis.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini