Sukses

Waspada Penipuan Penjualan Tabung Oksigen Merajalela di Medsos

Munculnya penipuan penjualan tabung oksigen via media sosial yang terjadi saat ini harus diwaspadai masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi penipuan penjualan tabung oksigen di media sosial mulai merajalela. Kemunculan penipuan dengan modus semacam ini kemungkinan tidak lepas dari kebutuhan tabung oksigen di masyarakat yang memang cukup tinggi.

Berdasarkan penuturan salah satu korban bernama Ruly, penipuan ini terjadi karena kebutuhan tabung oksigen yang cukup mendesak, sehingga dia tidak sempat memeriksa kembali akun penjual tersebut.

Dalam kasusnya, Ruly mengatakan dia membeli tabung oksigen dari akun yang mengaku bernama Musdalifa Medika Farmasi dan berada di Bandung. Awalnya, dia membayar Rp 750 ribu untuk pembelian tabung, tapi nyatanya di tengah jalan penjual meminta tambahan dengan alasan ada penyekatan PPKM.

"Jadi, modusnya pakai alasan kena cegatan PPKM dua kali. Yang pertama ngaku dicegat di Cicalengka, diminta bayar Rp 1.050.000 untuk urusan administrasi petugas. Karena panik dengan kondisi ayah, jadi saya gelap mata transfer," tutur Ruly pada Tekno Liputan6.com, Sabtu (10/7/2021).

Namun setelah itu, pihak yang mengaku sopir kembali meminta uang karena kembali dicegat di Karawang. Dari situ, Ruly mengatakan dirinya sudah curiga dan meminta foto suasan sekaligus berbagi lokasinya.

"Saya gak percaya dan minta shareloc sama foto suasana. Gak dikasih-kasih, malah marah-marah sama saya. Saya ngomel-ngomel. Akhirnya diblok," tutur Ruly melanjutkan.

Usai kejadian ini, Ruly pun menuturkan dirinya berencana melaporkan aksi penipuan tersebut ke kepolisian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jadi Korban Penipuan Jual Beli Tabung Oksigen, Laporkan

Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya memang telah berhasil membongkar kasus penipuan penjualan tabung oksigen secara online. Ada tiga pelaku yang diamankan yakni ATKG alias AW, SA alias A dan AS alias S.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, sejauh ini sudah ada dua orang yang melapor. Mereka membeli tabung oksigen melalui akun instagram @umina_collection99 yang dikelolah oleh ATKG.

Dia pun menduga masih ada korban lain yang bernasib sama. 

"Masih banyak korban lain, kami masih menunggu silakan kalau ada yang tertipu akun instagram @umina_collection99 tolong segera datang ke PMJ untuk melaporkan atau silakan hubungi 081113110110. Ini hotline Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atau hotline 110 milik Polri," ujarnya. 

Untuk itu, Yusri mendorong masyarakat yang menjadi korban penipuan jual beli oksigen melalui akun instagram @umina_collection99 atau akun lain untuk segera membuat laporan polisi.

"Banyak orang cari kesempatan, cari keuntungan dengan menipu korban. Ini perbuatan tidak terpuji. Silakan laporkan. Yang merasa dirugikan, yang merasa melihat, menjadi korban segera laporkan," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Polisi Dalami Sejumlah Akun Terkait Penjualan Oksigen

Menurut Yusri, sudah ada beberapa akun yang sedang didalami penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berkaitan dengan jual beli tabung oksigen di tengah situasi pandemi Covid-19. Yusri menyatakan, kepolisian akan menindak tegas para pelaku.

"Kami akan kejar terus, ke mana pun tersangka-tersangka pergi akan kami kejar. Tolong berhenti jangan menyusahkan masyarakat," ujar dia.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis juga menyampaikan hal serupa.

"Kepada masyarakat kalau ada yang tertipu baik oksigen maupun obat-obatan silahkan laporkan ke hotline, kami akan kami tindak," ujar dia.

Auliasyah menerangkan, pihaknya akan memberikan tindakan tegas agar para pelaku jera.

"Saya menekankan bagi orang-orang yang mencoba mencari kesempatan saat ini kami tidak main-main dan akan kami tindak, tidak ada ampun," tandas dia.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini