Sukses

Fitur App Tracking Transparency Apple Bikin Pengiklan Lirik Android

Dengan aspek yang paling terdampak penerapan ini adalah penargetan iklan di banyak aplikasi, dan pengguna menolak dijadikan sebagai target iklan.

Liputan6.com, Jakarta Penerapan fitur App Tracking Transparency Apple berpengaruh pada pola pengeluaran pengiklan. Hal ini diketahui dari laporan Post-IDFA Alliance yang menemukan pola tersebut berubah bagi iOS dan Android.

Dalam penelitian itu ditemukan bahwa harga untuk iklan seluler yang menargetkan pengguna iOS telah turun, sementara harga penargetan iklan pengguna Android meningkat.

Fitur App Tracking Transparency muncul berbarengan dengan Apple merilis iOS 14.5, ditemukan bahwa dua minggu setelah itu, pengiklan mulai membelanjakan lebih banyak untuk platform Android.

“Harga untuk iklan seluler yang ditujukan untuk pengguna iOS telah turun, sementara harga iklan telah meningkat untuk pengiklan yang ingin menargetkan pengguna Android,” tulis laporan teesebut dilansir Wall Street Journal via 9to5Mac, Selasa (6/7/2021).

Pengiklan digital mengatakan mereka telah kehilangan banyak data granular untuk efektivitas iklan di iOS.

“Dalam beberapa bulan terakhir, pembeli iklan telah menerapkan pengeluaran iklan iOS mereka dengan cara yang jauh lebih tidak ditargetkan daripada sebelumnya, kata pemasar dan perusahaan teknologi iklan,“ tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peningkatan Harga Iklan

Sebagai contoh, agensi iklan digital Tinuiti Inc, mengatakan klien Facebook-nya berubah dari pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 46 persen untuk pengguna Android pada Mei 2021 menjadi 64 persen pada Juni 2021.

Klien iOS-nya, di sisi lain, terlihat pelambatan dari pertumbuhan sebesar 42 persen pada Mei menjadi 25 persen pada Juni 2021.

Direktur riset Andy Taylor menjelaskan bahwa ada perbedaan harga sebesar 30 persen lebih tinggi pada harga iklan Android ketimbang iOS.

Laporan tersebut juga menunjukkan banyak pengiklan telah mengalihkan pengeluaran mereka pada aplikasi yang dimiliki dan dioperasikan Facebook.

“Instagram dan jejaring sosial yang ada di bawahnya merupakan inti dari bisnis Facebook,” kata Andy Taylor.

Pengeluaran untuk menjangkau pengguna iOS di Instagram dan Facebook juga turun sejak perubahan Apple, meski masih berada di bawah angka pada aplikasi pihak ketiga.

Sejak peralihan, Facebook secara signifikan mengubah audience network-nya, yang sangat bergantung pada pengenal perangkat. Perusahaan memberi tahu pengiklan via email minggu lalu bahwa mereka menambahkan kemampuan untuk menempatkan iklan kontekstual.

Sebelumnya, menurut data Flury Analytics pada Mei lalu, orang Amerika Serikat yang memilih untuk mengizinkan aplikasi melacaknya kian sedikit, namun saat ini ada peningkatan dari 4 persen dan menjadi  9 persen.

 

3 dari 3 halaman

App Tracking Transparency

App Tracking Transparency adalah fitur yang mengharuskan pengembang aplikasi meminta izin pelacakan data kegiatan terkait aplikasi tersebut kepada pengguna.

Sehingga, tidak secara diam-diam pengembang dapat melacak penggunanya.

Kendati demikian, kritikus menilai kalau kebijakan ini akan mengganggu bisnis yang bergantung pada iklan. Namun Apple kembali menjamin dengan menghadirkan alat atribusi iklannya sendiri.

Sitem seperti SKAdNetwork dan Privacy Click Measurement tak secara langsung mengidentifikasi pengguna dan karenanya dapat diintegrasikan tanpa izin pengguna.

Fitur ini datang bersamaan dengan update iOS 14.5 pada akhir April 2021. Langkah ini disebut sebagai sesuatu yang penting dalam ranah privasi.

Secara sederhana, fitur yang tersedia di iOS 14.5 itu memungkinkan pengguna untuk memberikan izin lokasi atau tidak ketika aplikasi pertama dibuka.

(Rif/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.