Sukses

Grab Bersama Pemprov NTT Dorong Percepatan Program Provinsi Cerdas

Melalui kerja sama antara Grab dan Pemprov NTT ini, ada lima fokus pengembangan yang akan dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Grab baru saja mengumumkan kolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kolaborasi ini merupakan upaya mendukung program Kerja Sama Provinsi Cerdas.

Melalui kolaborasi ini, Grab akan bekerja sama adengan pemerintah NTT untuk memanfaatkan teknologi dalam menciptakan dampak positif di sejumlah sektor, seperti transportasi, sosial, ekonomi, dan wisata.

"Kami berharap melalui kolaborasi ini, para UMKM sektor pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat tumbuh dan mengembangkan keterampilan para tenaga kerja di sektor pariwisata termasuk ekonomi kreatif untuk memacu pemulihan ekonomi Indonesia," tutur Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Sementara President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menuturkan kolaborasi ini sejalan dnegan inisiatif Terus Usaha Grab untuk mengoptimalkan potensi UMKM dengan memanfaatkan inovasi digital dan membuka lebih banyak peluang.

"Kami berharap dengan kerja sama ini, kami dapat terus membawa lebih banyak dampak positif di Indonesia untuk mendukung pemulihan ekonomi dan memberdayakan lebih banyak UMKM di seluruh negeri," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (24/6/2021).

Nantinya, dukungan Grab dalam kolaborasi ini akan fokus pada beberapa inisiatif sebagai berikut :

  • Kerja Sama Mobilitas Terintegrasi : Grab akan menghadirkan layanan transportasi seperti GrabCar dan GrabBike untuk memperluas transportasi publik di NTT. Saat ini, Grab telah mengoperasikan layanan GrabBike dan Grab termasuk GrabProtect di Kupang maupun Labuan Bajo.
  • Kerja Sama Berkelanjutan di Bidang Ekonomi : Grab akan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan lewat perkembangan UMKM dengan pemberdayaan melalui platform Grab, seperti GrabFood, GrabMart, GrabAssistant, GrabKios, dan LKPP.
  • Kerja Sama Membangun Efisiensi : Grab akan membantu efisiensi operasional pegawai negeri sipil dan kemudahan pelayanan publik lewat teknologi Grab. Salah satunya adalah penyerahan KTP, SIM, dan STNK dengan layanan GrabExpress.
  • Kerja Sama dengan Dampak Sosial : Grab akan menghadirkan sejumlah program dengan dampak sosial, terutama di sektor kesehatan dan kesehatan lewat layanan GrabProtect. Dalam hal ini, Grab bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mendukung percepatan Program Vaksinasi Nasional.
  • Kerja Sama Budaya dan Pariwisata : Grab mendukung peningkatan kesadaran di sektor budaya dan pariwisata. Untuk itu, grab telah meluncurkan layanan GrabMart dan GrabExpress di berbagai tempat wisata di NTT, termasuk Labuan Bajo.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, Grab juga berkolaborasi dengan BAKTI Kemkominfo untuk menyelenggarakan serangkaian pelatihan bagi pelaku UMKM di NTT. Rangkaian pelatihan ini dilaksanakan secara online dan offline di Labuan Bajo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gig Economy Grab Dipandang Mampu Perkuat Ekonomi Digital

Di sisi lain, kondisi pandemi Covid-19 membuta banyak orang beralih profesi. Salah satunya adalah dengan bergabung dengan konsep gig economy, yang membawa jam kerja dan peraturan fleksibel.

Sebagai contoh, Grab yang menerapkan gig economy, sebuah platform digital yang menawarkan pengaturan kerja fleksibel untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan dari berbagai layanan. Konsep ekonomi ini disebut-sebut berhasil memberikan penghasilan di masa sulit.

Sebuah studi dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada Januari 2020 menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh platform teknologi seperti Grab mendukung ketahanan ekonomi Indonesia.

Grab memberikan peluang bagi pekerja informal sekitar 56,5 persen dari angkatan kerja Indonesia dan merangsang pertumbuhan bisnis kecil dan penciptaan lapangan kerja di luar platform.

Inovasi teknologi dalam gig economy daring telah menciptakan efisiensi kerja bagi orang-orang yang memanfaatkannya untuk mendapatkan mata pencaharian yang lebih baik, menjadikan konsep gig work sebagai cara yang menarik untuk mendapatkan penghasilan.

Direktur Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Alfindra Primaldhi, mengatakan tren ekonomi digital masih terus meningkat di Indonesia.

“Terdapat peningkatan jumlah mantan pekerja kantoran yang bermigrasi untuk menjadi penyedia layanan melalui platform digital, atau membuka usaha mikro rumahan untuk menggantikan pekerjaan mereka sebelumnya,” ungkapnya, dikutip dari keterangan yang diterima, Jumat (28/5/2021).

3 dari 3 halaman

Cerita Pelaku Gig Economy

Dua driver Grab mengaku merasakan dampak positif dari konsep gig economy yang dijalaninya.

Benedi dan Joni Sius Tse, Mereka adalah mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike yang beralih dari pekerjaan sebelumnya, memanfaatkan peluang kerja yang terus berkembang dalam platform digital untuk berjuang meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup.

Benedi sebagai mantan kuli bangunan, tadinya bergantung pada lokasi kontrak dan tidak memiliki keleluasaan untuk memutuskan pekerjaan mana yang akan diambilnya.

Berawal sebagai seorang kuli bangunan yang tidak bisa mengemudi, apalagi memiliki kendaraan atau menggunakan platform digital, ia kini bisa mengatur langkahnya sendiri.

“Awalnya, saya tidak tahu cara mengemudi dan tidak memiliki mobil. Saya belajar dan akhirnya bisa mendapatkan SIM dalam waktu dua minggu setelah belajar. Saya juga sangat bersyukur keluarga saya mendukung dengan memberikan uang muka untuk mobil tersebut,” tuturnya.

Alhasil, atas motivasinya itu, Benedi memdapat penghargaan sebagai Raja Gacor Nasional yang memenangkan hadiah umroh dari Grab.

Selanjutnya, Joni Sius Tse telah menjadi buruh pabrik sejak 1997. Ia mencari pekerjaan sampingan lain sebagai driver GrabBike dan kemudian meninggalkan pekerjaannya sebagai pekerja pabrik secara permanen.

Kini ia menjadi bagian dari komunitas pengemudi Grab yang kompak dan selalu bersedia membantunya di masa-masa sulit.

“Suatu hari saya menghadapi kendala saat menyelesaikan pesanan. Karena saya tidak terbiasa dengan platform tersebut, saya bertanya kepada teman-teman saya di komunitas pengemudi. Semuanya sangat membantu dalam mengajari saya cara menyelesaikan pesanan dan menavigasi titik pemesanan di bulan pertama saya,” tuturnya.

Joni kemudian mandapat penghargaan Juara Cepat di Operasi Cepat Juara Kota berkat tingkat produktivitasnya yang tinggi.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini