Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang langkah pihak Xiaomi Indonesia menanggapi kecurangan Infinix terkait promosi yang menyesatkan di postingan Instagram mereka, mencuri perhatian pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Jumat (4/6/2021).
Artikel tentang Bos Xiaomi Indonesia sentil kampanye hitam Infinix, dan perintah eksekutif Joe Biden berakibat Huawei dkk masuk daftar hitam AS juga populer kemarin.
Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.
Advertisement
Baca Juga
1. Dicurangi Infinix, Xiaomi Tunggu Rekomendasi dari Tim Hukum
Bos Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, berkomentar atas promosi salah satu smartphone Infinix yang disandingkan dengan smartphone Xiaomi di media sosial.
Dalam komentar yang diunggah melalui akun Instagram, Country Director Xiaomi Indonesia ini mengatakan, promosi tersebut menyesatkan dan buruk.
Menurut Alvin, jika memang sang admin medsos Infinix merujuk Redmi 9T, spesifikasi yang dicantumkan salah, dalam hal ini layar Redmi 9T yang harusnya FHD+ ditulis lebih rendah, yakni HD+.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Bos Xiaomi Indonesia Sentil Kampanye Hitam Infinix
Persaingan smartphone entry level nampaknya sedang memanas. Xiaomi Indonesia dikabarkan akan melaporkan unggahan Infinix di akun Instagram-nya.
Diketahui, unggahan 2 Juni 2021 itu memuat perbandingan dua smartphone dengan spesifikasi di sampingnya dan bagian mana dari ponsel milik Infinix yang lebih unggul dari pesaingnya.
Advertisement
Disana ditulis ‘Hot 10s vs Katanya Jawara’, seperti diketahui Hot 10s adalah produk teranyar Infinix.
Â
Advertisement
3. Joe Biden Teken Perintah Eksekutif, Huawei dan 58 Perusahaan Masuk Daftar Hitam AS
Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali menentukan sikap keras terhadap sejumlah perusahaan teknologi asal Tiongkok.
Hal ini dibuktikan oleh penandatanganan perintah eksekutif oleh Presiden Amerika Serikat ke-47, Joe Biden, pada Kamis (3/6/2021) waktu setempat.
Advertisement
Adapun perintah eksekutif ini memperpanjang larangan era Trump tentang orang Amerika yang berinvestasi di perusahaan Tiongkok yang diduga memiliki hubungan dengan militer Tiongkok.
(Ysl/Tin)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.