Sukses

Tiongkok Tuding ByteDance, LinkedIn, Microsoft dkk Kumpulkan Data Pengguna Secara Ilegal

Tiongkok menuding platform aplikasi seperti ByteDance, LinkedIn, hingga Microsoft telah mengumpulkan data pribadi pengguna dalam jumlah besar secara ilegal dan tidak semestinya.

Liputan6.com, Jakarta - Regulator internet Tiongkok, Cyberspace Administration of China, menuding sejumlah perusahaan mengumpulkan data pengguna dengan tidak benar atau secara ilegal.

Sejumlah aplikasi populer yang dianggap mengumpulkan data secara ilegal, antara lain adalah TikTok, LinkedIn, Kuaishou, Bing milik Microsoft, dan Kugou.

Mengutip Gizmochina, Senin (24/5/2021), dalam pernyataan yang diunggah di akun WeChat resminya, regulator internet Tiongkok mengatakan, pihaknya menerima keluhan dari pengguna.

Dari situlah, regulator mengadakan investigasi terkait bagaimana platform digital mengumpulkan data pengguna.

Regulator mencatat ada 105 aplikasi yang yang melanggar hukum privasi dengan mengumpulkan informasi personal dalam jumlah sangat masif, melalui akses ilegal.

Menurut regulator, pemilik dari 105 aplikasi diharuskan untuk memperbaiki persoalan ini dalam waktu 15 hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bakal Terus Pantau Aplikasi Melanggar

Regulator menyebut, akan terus memeriksa aplikasi seluler yang mungkin terus melakukan pelanggaran.

Pendekatan regulator CAC mengikuti aturan terbaru yang memberikan pemantauan dan kontrol lebih ketat, demi keselamatan publik secara keseluruhan.

Inti aturan baru ini, penyedia aplikasi harus bertanggung jawab ketika mengumpulkan data pengguna secara berlebihan dan tidak terkait layanan inti aplikasi.

Penyedia aplikasi juga wajib bertanggung jawab jika platformnya memaksa pengguna memberikan izin tanpa informasi mengenai bagaimana data mereka dipergunakan. Aturan ini berlaku untuk berbagai aplikasi seluler.

3 dari 3 halaman

Tiongkok Perkuat Aturan Terkait Data dan Teknologi

Tiongkok terus memperkuat hukum dan aturannya terkait dengan teknologi.

Beberapa merek besar seperti Alibaba dan Tencent bahkan didenda dengan jumlah besar karena melanggar aturan terkait operasional dan undang-undang anti-monopoli.

Langkah baru regulator internet Tiongkok ini diyakini akan menopang kepercayaan konsumen pada sistem dan memastikan aplikasi seluler tidak mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari pengguna.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.