Sukses

Kemkominfo: Merger Gojek dan Tokopedia Pijakan Penting Ekosistem Digital Indonesia

Menurut juru bicara Kemkominfo, Dedy Permadi, merger ini sekaligus menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara yang mampu memanfaatkan peluang besar di pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Gojek dan Tokopedia telah resmi mengumumkan pembentukan Grup Goto. Pembentukan ini disebut sebagai kolaborasi usaha terbesar di Indonesia, sekaligus kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan di Asia hingga saat ini.

Menanggapi pembentukan Grup GoToini , Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) pun memberikan ucapan selamat dan rasa bangganya. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kemkominfo, Dedy Permadi, dalam keterangan resminya.

"Merger ini adalah salah satu titik pijakan penting bagi pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Merger ini juga menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara yang mampu memanfaatkan peluang besar di tengah pandemi Covid-19 melalui pemanfaatan teknologi digital," tuturnya dalam keterangan yang diterima, Kamis (20/5/2021).

Di sisi lain, menurut Dedy, Kemkominfo akan terus mendorong upaya percepatan transformasi diigtal di Indonesia dengan memastikan tata kelola data, pengendalian konten digital, pengembangan literasi digital dan talenta digital, maupun pemeratan infrastruktur digital.

"Upaya merger ini juga diharapkan tetap berfokus pada aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya pengembangan UMKM/UMi lokal," ujar Dedy menutup pernyataannya.

Sebagai informasi, Grup GoTo disebut akan menyatukan kekuatan Gojek dan Tokopedia. Jadi, GoTo mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi, hingga keuangan.

Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group, sedangkan Patrick Cao dari Tokopedia akan menjadi Presiden GoTo.

Sementara itu, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek. Begitu pula dengan William Tanuwijaya yang kini merupakan CEO Tokopedia.

Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang diberi nama GoTo Financial. Adapun GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.

"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial," tutur CEO GoTo, Andre Soelistyo, dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (17/5/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rencana GoTo

Menyambung Andre, Presiden GoTo, Patrik Cao menuturkan, model bisnis Grup GoTo akan semakin beragam, stabil, dan berkelanjutan. Sebab, akan mengommbinasikan transaksi platform Gojek dan Tokopedia.

"Ke depannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2% kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi," tutur Patrick.

Grup GoTo memiliki daftar investor blue chip, seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.

3 dari 3 halaman

Bagian dari Rencana GoTo

"Selain mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, Grup GoTo akan memberikan kemudahan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh akses terhadap produk dan layanan berkualitas, kapan pun dan di mana pun," tutur Co-founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya.

Saat ini, Grup GoTo juga memiliki total GTV (Gross Transaction Value) lebih dari USD 22 miliar pada 2020. Selain itu, ada lebih dari 1,8 miliar transaksi yang terjadi di 2020.

Secara grup, ada lebih dari dua juta mitra pengemudi yang terdaftar per Desember 2020. Sementara untuk mitra usaha (merchant) per Desember 2020 tercatat ada lebih dari 11 juta.

Pengguna aktif bulanan layanan dari Grup GoTo juga tercatat mencapai lebih dari 100 juta. Grup GoTo juga menyebut telah kontribusi sebesar 2 persen pada total PDB Indonesia.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini