Sukses

Jaga Akun Pengguna, Google akan Aktifkan Fitur Keamanan 2FA Secara Otomatis

Google akan mengaktifkan fitur keamanan two-factor authentication (2FA) secara otomatis guna menjaga akun pengguna agar tidak diambil alih pihak lain.

Liputan6.com, Jakarta - Google akan mengambil langkah signifikan untuk membuat akun penggunanya makin aman. Raksasa internet asal AS ini bakal menerapkan two-factor authentication (2FA) atau autentikasi dua langkah secara default.

Dengan begitu, sebuah akun Google secara otomatis langsung dilindungi dengan metode keamanan two-factor authentication (atau two-step verification menurut Google) alih-alih harus diaktifkan terlebih dahulu.

Mengutip The Verge, Minggu (9/5/2021), setelah fitur keamanan ini diaktifkan, pengguna akan menerima notifikasi di smartphone yang meminta verifikasi sebuah upaya masuk ke akun Google mereka. Jika pengguna tersebut yang memasukkan akun Google ke perangkat lain, mereka bisa klik yes.

Namun jika ternyata ada pihak lain yang mencoba masuk tanpa izin, pengguna bisa tahu dan menolak verifikasi tersebut.

Direktur Senior Manajemen Produk Google, Mark Risher, mengungkap, "menggunakan smartphone untuk masuk, memberi pengguna pengalaman autentikasi yang lebih aman dan terjamin ketimbang hanya dengan sandi."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lebih Aman Ketimbang SMS

Ia menyebut, notifikasi di smartphone lebih aman ketimbang melalui pesan SMS yang bisa disadap oleh pihak lain.

Meski otomatis diterapkan, jika two-factor authentication dirasa kurang cocok, pengguna bisa selalu memilih untuk menggunakan kunci keamanan fisik. Seperti Yubikey atau Titan milik Google sebagai cara lain untuk melindungi akun mereka.

Sebelumnya pada 2019, Google menambahkan opsi untuk smartphone Android sebagai kunci keamanan. Saat ini fungsi tersebut diperluas ke iPhone.

3 dari 3 halaman

Demi Keamanan Akun Pengguna

Upaya di atas merupakan bagian dari upaya Google untuk menerapkan masa depan yang tanpa sandi sama sekali, jadi semuanya dilakuan dengan autentikasi pengguna.

Yang menyedihkan, menurut Google, 66 persen pengguna di Amerika mengakui bahwa mereka memakai kata sandi yang sama di beberapa situs. Hal ini membuat semua akun rentan diambil alih pihak lain, jika ada kebocoran sandi.

Google pun menyarankan pengguna untuk masuk ke pengaturan keamanan untuk memastikan keamanan dan perlindungan akun mereka diaktifkan.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini