Sukses

Microsoft: Perusahaan Tidak Pernah Raup Untung dari Penjualan Konsol Xbox

Pernyataan itu dsaimpaikan dalam sidang seteru antara Epic Games dan Apple

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft sebut penjualan konsol Xbox selama dua dekade hingga kini tidak pernah membawa keuntungan bagi perusahaan.

Hal itu disampaikan Vice President of Xbox Business Development, Lori Wright, saat menjadi saksi ahli terkait dalam sidang perselisihan antara Epic Games dan Apple.

Ketika ditanya oleh hakim, apakah Microsoft pernah mendapatkan untung dari penjualan Xbox. Dilansir Business Insider, Sabtu (7/5/2021), Lori Wright menjawab, “Tidak.”

Microsoft diketahui secara terang-terangan mendukung Epic Games dalam kasus ini, dan pernah menghadapi masalah sama terhadap kebijakan yang diterapkan Apple di App Store.

Pembahasan profitabilitas Xbox muncul persidangan karena bagaimana bisnis konsol Microsoft bekerja: Alih-alih menghasilkan uang dari konsol itu sendiri, perusahaan menghasilkan uang dari penjualan game melalui etalase digitalnya.

Tak hanya itu, perusahaan rintisan Bill Gates itu juga meraup untung dari layanan berlangganan seperti Xbox Game Pass, dan dari penjualan aksesoris seperti gamepad.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Raup Untung 30 Persen dari Penjualan Gim

Seperti pembuat konsol lainnya, Microsoft mendapat untung 30 persen dari setiap penjualan di Xbox Game Pass. Hal yang sama telah dilakukan Apple dengan semua aplikasi di App Store-nya, yang jadi seteru yang diperdebatkan Epic Games.

"Bisnis game konsol secara tradisional merupakan model subsidi perangkat keras," kata Microsoft beberapa waktu lalu, kepada The Verge.

"Perusahaan menjual konsol dengan kerugian untuk menarik pelanggan baru. Keuntungan dihasilkan dari penjualan game dan langganan layanan online."

 

3 dari 3 halaman

Epic Games Vs Apple

Sebagai informasi, Epic Games menuntut Apple karena menghapus gim Fortnite dari daftar aplikasi di App Store.

Apple menuding Epic melanggar peraturan mengenai perjanjian pengembangan dengan menerapkan sistem in-game purchase. Dengan begitu, pemainnya akan menghindari pembelian di App Store.

Atas hal itu, Epic menyebut App Store ingin melakukan monopoli terhadap gim yang dikembangkannya. Epic menilai, Apple meraup keuntungan hampir sebesar 80 persen dari platform penyedia aplikasi App Store.

Hal itu terungkap sebelum sidang dilakukan pada 3 Mei 2021. Kabar itu disampaikan salah satu saksi ahli dari Epic Games yang menuding hal tersebut kepada Apple.

Dikutip dari Apple Insider, Senin (3/5/2021), Barnes menilai, timnya menemukan dokumen yang menunjukkan margin operasi 77,8 persen untuk App Store pada tahun fiskal 2019 dan 74,9 persen pada 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini