Liputan6.com, Jakarta - Semakin hari TikTok kian berkembang dengan berbagai peminatnya, termasuk anak-anak. Salah satu yang jadi perhatian adalah challenges yang ada di platform berbagi video pendek tersebut.
Meski banyak yang kreatif, namun tidak sedikit konten challenges TikTok yang juga berbahaya bagi anak-anak.
Baca Juga
Dengan begitu, orangtua perlu memberikan perhatian berlebih dan mengajarkan anak-anak untuk menyikapi berbagai challenges tersebut.
Advertisement
Dengan kondisi yang serba online, dan banyak waktu anak yang digunakan untuk berselancar di media sosial, perlu menjadi obrolan khusus untuk anak-anak menyikap konten-konten tesebut.
Dikutip dari Lifehacker, Rabu (28/4/2021), berikut langkah yang perlu dilakukan.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengajari Hal Mendasar
Dengan memberikan anak akses untuk membuka TikTok, tentu perlu sekaligus dengan pengetahuan mengenai keamanan digital. Termasuk menanggapi berbagai challenges yang ada.
Orangtua perlu memulai obrolan mengenai challenges yang diketahui muncul di beranda TikTok atau yang sedang viral.
Kemudian, orangtua bisa menanyakan terkait ketertarikan anak terhadap challenges tersebut.
Advertisement
Untuk menghindari risiko berlebih yang didapati anak, coba ajak bicara mengenai konsekuensi dari melakukan challenges tersebut.
Orangtua juga perlu memberikan informasi mengenai hal baik dan berisiko tinggi terhadap anak.
Perlu diperhatikan, ingatkan juga mengenai pengaruh sosial yang akan didapatkan ketika anak melakukan challenges.
Â
Advertisement
Bantu Menanggapi Konten
Anak cenderung akan mengikuti konten yang viral. Namun, dengan bekal informasi yang diberikan oleh lingkungannya termasuk orangtua, ia akan lebih bijak dalam menanggapi konten.
Ajak anak untuk mengonsumsi konten challenges yang positif. Seperti menggambar sebuah karya atau terkait gim.
Dengan begitu, anak akan dapat menilai mana konten yang baik untuk ia dan bukan.
Advertisement
Selanjutnya, orangtua juga perlu memberikan pemahaman kepada anak terkait konten yang tidak sepantasnya dilakukan. Contohnya, dengan memberikan komentar di konten tersebut sebuah penolakan.
Ajari anak untuk menolak permintaan dari challenges yang berisiko tinggi jika dilakukan.
Selain itu, ketika mendapati konten yang tidak pantas, ajarkan untuk melaporkan konten tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.