Sukses

WhatsApp Bakal Tambah Opsi Durasi Hapus Pesan Otomatis

Berdasarkan laporan WABetaInfo, WhatsApp diketahui akan menambah opsi durasi sebuah pesan dapat terhapus otomatis di platformnya.

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp diketahui akan meningkatkan kemampuan fitur hapus otomatis (disappering messages). Informasi ini diketahui dari temuan WABetaInfo beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Phone Arena, Senin (26/4/2021), peningkatan kemampuan yang dimaksud adalah durasi sebuah pesan dapat dihapus otomatis kini bisa diatur menjadi 24 jam setelah pesan terkirim.

Sebelumnya, saat pengguna WhatsApp mengaktifkan fitur ini, pesan akan otomatis terhapus setelah tujuh hari. Karenanya, peningkatan kemampuan ini dapat memberi opsi lebih banyak bagi pengguna.

Berdasarkan laporan pula, fitur ini baru diuji coba untuk pengguna WhatsApp di iPhone dan kemungkinan besar akan mulai digulirkan pula untuk pengguna Android dalam beberapa minggu ke depan.

Kendati demikian, belum diketahui kapan fitur ini akan benar-benar digulirkan untuk publik usai uji coba. Fitur disappearing message sendiri pertama kali diperkenalkan WhatsApp tahun lalu.

Fitur baru WhatsApp ini tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk percakapan pribadi, tapi juga untuk group chat. Selain pesan teks, fitur semacam ini juga dapat digunakan untuk file media.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspada WhatsApp Pink, Virus yang Bisa Ambil Alih Akun Hanya dengan Klik Link

Di sisi lain, pengguna WhatsApp perlu berhati-hati. Kini ada modus penipuan yang mengklaim WhatsApp punya tema baru warna pink, yang diaktifkan hanya dengan mengklik sebuah tautan (link).

Tautan ini dibagikan dari satu ke pengguna lainnya melalui berbagai obrolan grup. Tidak hanya bisa memuat tema baru, tautan ini juga menjanjikan fitur-fitur baru di WhatsApp.

Mengutip laman Mint, Senin (19/4/2021), para ahli keamanan siber meminta agar para pengguna WhatsApp berhati-hati dengan tautan semacam ini.

Para ahli juga menyarankan agar pengguna tidak sembarangan mengklik tautan yang dibagikan.

Sekadar informasi, tautan yang dibagikan itu mengklaim sebagai update resmi dari WhatsApp.

Ketika pengguna mengklik tautan tersebut, perangkat mereka diretas dan membuat pengguna kehilangan akun WhatsApp mereka.

Berdasarkan laporan, sejumlah pengguna WhatsApp telah membagikan tautan tersebut tanpa tahu link ini berbahaya.

3 dari 3 halaman

Jangan Klik dan Instal Sembarang APK

"Waspada terhadap WhatsApp Pink! Sebuah virus dibagikan ke grup obrolan WhatsApp dengan tautan unduh APK. Jangan mengklik link apa pun dengan nama #WhatsAppPink. Seluruh akses ke smartphone kamu bisa hilang," kata pakar keamanan siber Rajshekhar Rajaharia dalam unggahannya di media sosial.

Sementara itu menurut Direktur Perusahaan Keamanan Siber Voyager Infosec Jiten Jain, pengguna sangat tidak disarankan menginstal APK atau aplikasi mobile apa pun selain dari sumber toko aplikasi Google atau Apple.

"Aplikasi jahat semacam ini bisa digunakan untuk mengambil alih smartphone dan mencuri data pribadi seperti foto, SMS, daftar konta, dan lain-lain," kata Jain.

Dia menambahkan, "malware yang ada di keyboard dapat dipakai untuk melacak seluruh hal yang diketik pengguna. Bisa juga untuk mencuri password akun perbankan."

"Saat ini kasus WhatsApp Pink atau WhatsApp Gold merupakan sebuah kasus malware yang menyamar sebagai fitur WhatsApp palsu atau aplikasi WhatsApp palsu," tutur Jain.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini