Sukses

Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Pakai Aplikasi Octopus, Ubah Sampah Jadi Uang

Ia menyebut penghasilannya bisa mencapai Rp 5 juta, tergantung banyaknya sampah plastik yang dikumpulkan

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya kemasan plastik sekali pakai membuat semakin menumpuknya sampah plastik tersebut. Selain mengubah pola hidup minim sampah, penanggulangannya adalah dengan mendaur ulang sampah plastik.

Aplikasi yang turut berperan dalam mendaur ulang sampah plastik adalah Octopus. Aplikasi gratis yang dapat diunduh di Google Play Store ini bisa menjadi manajer sampah plastik yang dikumpulkan.

Dari setiap sampah plastik yang dikumpulkan akan mendapat poin yang bisa dikonversi menjadi sejumlah uang.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebut aplikasi ini hadir untuk mengajak warga Jabar untuk mengumpulkan sampah plastik.

"Nanti Octopus digunakan oleh pengguna untuk memanggil pelestari yang akan mengambil sampah langsung dari rumah, sehingga meningkatkan pendapatan mereka, bisa dapat Rp 2 juta sampai Rp 5 juta tergantung banyaknya sampah plastik yang disetorkan," ucap Emil, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (22/4/2021).

Ia juga menyebut, Octopus ini dimanfaatkan dalam proses daur ulang sampah plastik di PT Namasindo Plas Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian, dalam akun Twitter resminya, Emil mengajak pengikutnya untuk memilah sampah dan mengumpulkannya.

“Mari sekarang kita budayakan pilah dan kumpulkan sampah plastik, kirim ke pabrik Namasindo Plas ini, melalui beragam sistem koleksi sampah, salah satunya adalah Apps Octopus yang dimotori oleh babang tampan @hamishdw,” cuitnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sampah dari Bali

Sebagai informasi, pusat daur ulang sampah plastik tersebut menerima setidaknya 60 ton sampah plastik dari Bali setiap pekannya.

Menurut catatan Dinas Lingkungan Hidup Jabar, jumlah sampah plastik yang dapat didaur ulang mencapai 6.400 ton di seluruh Jawa Barat.

"Kami sehari ada 6.400 ton sampah plastik yang bisa didaur ulang, bahkan sampah plastik dari Bali dan Lombok pun dibeli oleh Jabar," katanya.

Terakhir, Emil menawarkan kepada pengikutnya, sejumlah penghasilan yang akan didapatkan pengumpul dan pelestari, sebutan untuk tim Octopus.

“Pelestari atau pengumpul sampah botol plastik ini ada yang penghasilannya 5 - 10 juta sebulan. Tertarik?,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.