Sukses

Intip Kemewahan Rumah Cetak 3D untuk Tunawisma

Rumah khusus tunawisma yang dibangun menggunakan teknologi printer 3D ini memiliki desain terbilang mewah dan detail dengan fasilitas cukup lengkap.

Liputan6.com, Jakarta - Tunawisma yang selama ini hidup di jalanan--setidaknya mereka yang menetap di Austin, Amerika Serikat--kini memiliki harapan baru dan bisa hidup lebih nyaman dengan rumah baru yang jauh lebih layak.

Sebuah perusahaan teknologi kontruksi membangun rumah cetak 3D untuk mereka yang membutuhkan. Tak tanggung-tanggung, rumah yang dibangun menggunakan teknologi printer 3D ini memiliki desain terbilang mewah dan detail dengan fasilitas cukup lengkap. Yuk, intip menampakannya berikut ini.

 

Perusahaan kontruksi bernama ICON itu telah menyelesaikan serangkaian rumah cetak 3D, sebagai bagian dari kemitraan berkelanjutannya dengan Mobile Loaves & Fishes (MLF).

MLF adalah organisasi nirlaba Austin yang dikenal luas karena layanan welas asihnya kepada komunitas tunawisma di daerah tersebut.

 

Rumah seluas 400 kaki persegi (sekitar 37 meter persegi) ini dicetak 3D dengan printer ICON's Vulcan II.

Mengutip laman resmi perusahaan, Jumat (16/4/2021), hunian unik tersebut dilengkapi satu kamar tidur, satu kamar mandi, dapur lengkap, ruang tamu, dan teras besar dengan pemandangan matahari terbenam.

 

Rangkaian rumah cetak 3D besutan ICON terletak di Community First! Village, yang seluruh propertinya seluas 51 hektar.

Ketika Fase II selesai dan dalam kapasitas penuh, Community First! Village akan menampung sekitar 480 orang yang sebelumnya tunawisma.

 

Rumah cetak 3D untuk para tunawisma ini didanai oleh MLF dan pendukungnya, seperti Cielo Property Group, yang menugaskan salah satu printer ICON untuk didedikasikan ke kota Austin untuk mewujudkan perumahan terjangkau.

Arsitektur rumah ini didesain oleh Logan Architecture, yang mana dicetak secara bersamaan (tiga sekaligus) untuk meningkatkan kecepatan dan menekan biaya.

 

Tim Shea (70) adalah tunawisma pertama yang tinggal di rumah ini. Sebelum tinggal di rumah permanen, dia menetap di komunitas mobil rumah atau recreational vehicle (RV).

Kepada New York Post, Shea mengatakan hidupnya berubah drastis sejak tinggal di Community First! Village, dan peralihannya dari tempat tinggal RV ke rumah cetak 3D berjalan mulus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.