Sukses

Serangan Malware Menurun, Pengguna Smartphone Diajak Terus Hati-Hati

Meski serangan malware mobile menurun di tahun 2020, pengguna smartphone diajak terus berhati-hati.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Ramadan dan Idul Fitri, kumpul keluarga akan dilakukan melalui platform video dan aplikasi pesan. Begitu juga dengan belanja yang akan dilakukan melalui situs e-commerce.

Kendati demikian, pelaku kejahatan masih mengintai pengguna, terutama yang melakukan transaksi online.

Perusahaan siber Kaspersky pun membagikan wawasan terbaru dan tips agar masyarakat Indonesia bisa merayakan Idul Fitri dengan aman, meski dalam kondisi virtual.

Berdasarkan tinjauan statistik Mobile Malware Kaspersky 2020, sebanyak 378.973 upaya malware seluler terdeteksi di Indonesia.

Mengutip keterangan Kaspersky, Selasa (13/4/2021), ada penurunan 31,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019, yakni 556.486 deteksi upaya serangan malware.

Meski mengalami penurunan, Indonesia masih menjadi negara tertinggi di Asia Tenggara dalam hal serangan malware. Secara global posisi Indonesia juga di urutan ke-4 negara dengan deteksi terbesar malware mobile.

Negara-negara yang ancaman malware mobile-nya terbanyak pada 2020, secara global adalah Rusia, Ukraina, dan India.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Serangan Malware Smartphone Paling Banyak di Indonesia

Mobile malware yang paling umum terdeteksi di Indonesia adalah Trojan, Trojan Downloader, Trojan-Dropper, Trojan-SMS, dan HackTool. Di mana, 99 persen ancaman diciptakan untuk perangkat Android dan kurang dari 0,1 persen untuk iOS di seluruh dunia.

Managing Director Asia Pasifik Kaspersky Chris Connell mengatakan, Ramadan dan Idul Fitri merupakan momen perayaan penting dan terbesar di Indonesia.

"Dengan teknologi yang sekarang kita miliki di genggaman tangan, kami yakin ini dapat memungkinkan keluarga khususnya di Indonesia untuk bersatu dan saling merangkul dengan batuan teknologi," katanya.

Salah satunya terlihat dari penggunaan e-wallet yang kian populer dan didominasi oleh generasi muda.

"Tren lain yang juga menjadi sorotan adalah smartphone hampir selalu menjadi perangkat yang dipakai untuk transaksi keuangan dari e-wallet hingga mobile banking dan belanja online," tuturnya.

Berdasarkan data, Kaspersky melihat bahwa pelaku kejahatan siber aktif mencoba menginfeksi perangkat pengguna untuk mencuri data atau uang.

3 dari 3 halaman

Tips Aman Kaspersky

Ada sejumlah tips Kaspersky untuk mengamankan ponsel dan melakukan transaksi online dengan aman dalam menyambut Ramadan dan Idul Fitri:

- Pastikan OS smartphone terus diperbarui

- Petimbangkan gunakan aplikasi keamanan siber yang andal

- Verifikasi situs atau aplikasi yang digunakan, pastikan menggunakan enkripsi yang kuat

- Selalu memakai kata sandi yang kuat dan unik

- Menerapkan otentikasi dua faktor

- Unduh e-wallet atau aplikasi  pembayaran dari toko resmi

- Selalu tingkatkan kewaspadaan tiap kali bertransaksi online

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini