Sukses

Pray For NTT Bergema di Twitter Berisi Doa dan Harapan Warganet

#PrayforNTT (tagar pray for NTT) kini bergema di Twitter yang berisi doa para warganet untuk kondisi dan korban banjir bandang di sejumlah wilayah NTT.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah wilayah NTT (Nusa Tenggara Timur) diketahui telah mengalami banjir bandang. Salah satunya terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Minggu 4 April 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur pun mencatat banjir bandang tersebut menelan sejumlah korban jiwa.

Peristiwa yang terjadi di sejumlah wilayah NTT ini langsung menuai respons warganet di Twitter. Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (5/4/2021), #PrayforNTT kini ada di puncak Trending Topic.

Banyak kicauan tersebut berisi doa untuk para korban akibat banjir bandang yang melanda wilayah NTT. Tidak sedikit pula, warganet mencuitkan harapannya agar kondisi di wilayah tersebut dapat pulih.

Untuk mengetahui seperti apa kicauan warganet mengenai kondisi terkini di NTT, berikut ini ada beberapa tweet yang sudah kami himpun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspada, Siklon Seroja Bakal Picu Gelombang Tinggi Ekstrem 6 Meter di NTT

Sebagai informasi, Gelombang tinggi ekstrem lebih dari 6 meter diprediksi terjadi di Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gelombang tinggi tersebut disebabkan dampak siklon tropis Seroja. BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini yang berlaku Senin (5/4/2021) pukul 07.00 WIB hingga Selasa (6/4) waktu yang sama. 

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, Senin (5/4/2021) menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin 5-45 knot.

Selain menyebabkan gelombang ekstrem di NTT, siklon yang berkembang pada Senin dinihari pukul 01.00 WIB tersebut juga menyebabkan gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter yang berpeluang terjadi di Perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte dan Laut Sawu.

"Gelombang dengan ketinggian 2,50-4 meter berpeluang terjadi di Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan Selatan Jawa Tengah hingga Pulau Sumba dan Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, katanya. 

Kondisi yang sama juga berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTB, Selat Sunda bagian barat, perairan selatan Flores, Selat Ombai dan laut Flores.

BMKG juga memprediksikan gelombang tinggi antara 1,25-2,50 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan timur Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, perairan Kepulauan Kangean, Laut Bali, Laut Sumbawa, Selat Lombok bagian utara.

3 dari 3 halaman

Berpeluang Terjadi di Selat Makassar

Ketinggian yang sama juga berpeluang terjadi di Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Sabalana hingga Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, perairan utara Flores, perairan selatan Baubau hingga Wakatobi, laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Letti, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud.

BMKG juga memprediksi peristiwa ini dapat terjadi di perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung-Likupang, laut Maluku, perairan utara Kepulauan Banggai hingga Kepulauan Sula, perairan utara dan timur Halmahera, laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua dan Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

"Perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap pelayaran dan tetap waspada bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi," kata Eko.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.