Sukses

Waspada, Ada Malware Tersembunyi di Software Cheat Call of Duty: Warzone

Peretas menyembunyikan malware dalam perangkat lunak cheat untuk Call of Duty: Warzone.

Liputan6.com, Jakarta - Peretas menyembunyikan malware dalam software cheat untuk Call of Duty: Warzone. Mereka juga menyebarkannya ke sejumlah cheater.

Menurut laporan publisher gim Activision, sebagaimana dilansir The Verge, Jumat (2/4/2021), peretas melakukan berbagai cara untuk membuat pemain Call of Duty: Warzone mengunduh 'software curang' itu.

Setelah gamer menjalankan software tersebut malware kemudian akan menginfeksi komputer dengan konten berbayar apa pun yang dipilih oleh peretas.

Jika perangkat lunak jahat itu tidak menyerang kamu, kemungkinan besar kamu hanya akan diblokir dari permainan.

Agar lebih aman, ada baiknya kamu jangan tergiur mengunduh perangkat lunak cheat apapun.

Tak cuma Call of Duty, pemain yang mengunduh cheat untuk Valorant, Fortnite, Minecraft, dan Roblox juga akan mendapatkan sesuatu yang tak menyenangkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Activision Konfirmasi Kehadiran Judul Baru Gim Call of Duty 2021

Perusahaan induk gim Call of Duty, Activision telah mengonfirmasi akan meluncurkan gim barunya. Hal ini disampaikan melalui dalam panggilan investor mereka pada Kamis (4/2/2021) lalu.

Judul Call of Duty 2021 juga akan berjalan paralel dengan kesuksesan Call of Duty: Warzone, mirip dengan Call of Duty: Black Ops Cold War.

Presiden Activision, Rob Kostich, menyebut Warzone akan menjadi pusat masa depan franchise Call of Duty dan akan melanjutkan integrasinya di seluruh seri lainnya, seperti dikutip dari CharlieIntel, Minggu (7/2/2021).

Activision biasanya mengungkapkan judul Call of Duty baru sekitar bulan Mei dengan peluncuran gim pada Oktober atau November.

Namun, perusahaan belum mengetahui tim pengembangan mana yang mengerjakan gim Call of Duty 2021.

3 dari 4 halaman

Pengalaman Tiga Pengembang Gim

Sejak 2014, Call of Duty berada dalam tiga siklus pengembangan dengan Sledgehammer Games, Treyarch, dan Infinity Ward berputar dalam siklus pengembangan.

Siklus pengembangan terputus pada tahun 2020 ketika Treyarch melangkah dalam siklus dua tahun untuk merilis Call of Duty: Black Ops Cold War dengan Raven Software.

 

4 dari 4 halaman

Gunakan Jasa Sledgehammer?

Studio tersebut telah absen dari sorotan sejak 2017, ketika mereka merilis Call of Duty: WWII. Setelah itu, Sledgehammer Games mengalami tahun yang penuh gejolak di 2018 dengan kepergian kepala studio dan banyak karyawan yang mengikuti.

Studio tersebut telah dibangun kembali dengan lebih dari 150 pengembang baru pada 2020 saja.

Seperti diketahui, 2020 adalah tahun pemecahan rekor untuk franchise Call of Duty dengan lebih dari 250 juta pemain memainkan Call of Duty di berbagai platform.

Sekarang ini, seri gim CoD memiliki lebih dari 100 juta pemain aktif bulanan dibandingkan dengan 48 juta pemain bulanan pada tahun 2018.

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini