Sukses

Menkominfo Minta Warga Tak Sebar Konten Negatif Aksi Teror untuk Jaga Ruang Digital

Menkominfo Johnny G. Plate mengimbau masyarakat tidak menyebarkan konten negatif terkait aksi terorisme dan dapat melaporkannya ke pemilik platform.

Liputan6.com, Jakarta - Usai peristiwa ledakan di Gereja Katedral Makassar, Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Johnny G. Plate mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten negatif yang berkaitan dengan aksi terorisme.

Menurut Johnny, sambil menunggu penanganan sekaligus mendukung kerja kepolisian, setiap orang wajib menjaga ruang digital tetap bersih dan aman.

Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat tidak ikut mengunggah atau menyebarluaskan konten foto, gambar, atau video korban aksi terorisme di media manapun.

Seperti diketahui, hari ini ada ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Peristiwa ledakan disebut terjadi sekitar pukul 10.30 WITA. 

"Karena dengan menyebarkan itu akan memberikan peluang bagi pelaku teror untuk mencapai tujuannya, yakni menyebarkan ketakutan di kalangan masyarakat," tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Minggu (28/3/2021).

Lebih lanjut Johnny juga mengajak masyarakat untuk mengisi ruang digital dengan konten positif yang saling mendukung atau memberi semangat.

"Mari jaga ruang digital kita, jika ada konten yang tak layak, mari melakukan komplain ke penyedia platform agar Facebook, Twitter, IG, Youtube dan sebagainya agar segera menurunkan konten tak layak itu," tuturnya.

Johnny pun mengatakan seluruh sivitas Kementerian Kominfo menyampaikan keprihatinan dan duka pada korban maupun keluarga di peristiwa bom Gereja Katedral Makassar ini.

Dia turut menyatakan Kemkominfo mengutuk setiap aksi teror sekaligus menyerukan masyarakat tetap tenang dan menggalang kebersamaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Polri: Bom di Gereja Katedral Makassar Berdaya Ledak Tinggi

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam menyebut, jenis bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan diduga menggunakan bom high explosive atau berdaya ledak tinggi.

Bom daya ledak itu diduga digunakan oleh seorang pelaku bom bunuh diri.

"Kalau jenis ledakan sementara bisa dikatakan high explosive, karena daya ledakan cukup tinggi," kata Merdisyam, Mingu (28/3/2021).

Meski demikian, bom tersebut tidak merusak gereja. Sebab ledakan terjadi di depan pintu masuk. Ledakan hanya merusak gerbang dan kendaraan dekat titik ledak.

"Di gereja tidak ada kerusakan berarti hanya di luar di pintu gerbang dan ada beberapa kendaraan di dekat ledakan tersebut," kata Merdisyam.

Ledakan bom bunuh diri itu terjadi di depan gerbang. Sebab petugas sempat menahan pelaku agar tidak masuk. Pelaku berusaha menerobos menggunakan sepeda motor.

"Di jalan ada satu motor mau masuk ke dalam parkir sempat ditahan oleh petugas gereja," jelas Merdisyam.

3 dari 3 halaman

Gerak Gerik Mencurigakan

Di tempat berbeda,Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut terduga pelaku bom berboncengan menggunakan kendaraan roda dua jenis sepeda motor matic. 

Sepeda motor tersebut diketahui memiliki plat nomor DD 5984 MD pada Minggu 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.20 WIT.

Diketahui, Mereka hendak masuk ke di pintu gerbang Gereja Katedral di Makassar. Namun, dihentikan oleh petugas sekuriti gereja.

"Tentunya dari dua orang tadi dicegah oleh sekuriti dan kemudian terjadilah ledakan itu," ucap Argo.

Akibat kejadian itu, beberapa orang mengalami luka-luka. Kendaraan yang terpakir di lokasi terkena imbasnya.

"Dari inforrmasi di lapangan ada ditemukan kendaraan sudah hancur," ucap dia.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini