Sukses

Hati-Hati, Malware Berkedok System Update di Android Marak Beredar

Malware yang berkedok System Update dari Google bikinan pelaku kejahatan dapat mengambil alih kendali penuh smartphone milik pengguna Android yang menjadi korban.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, tim keamanan siber mendapati ada malware anyar yang menyebar ke smartphone berbasis Android dengan menyamarkan diri sebagai System Update atau Pembaruan Sistem.

Disebutkan, pelaku kejahatan tersebut dapat mengambil alih kendali penuh smartphone milik pengguna Android yang menjadi korban.

Temuan malware baru di Android ini dilaporkan oleh Shridhar Mittal, kepala perusahaan keamanan Zimperium.

Mengutip laporan Shridhar via Gizchina, Minggu (28/3/2021), System Update (Pembaruan Sistem) ini tidak di install dari Google Play, melainkan dari sumber pihak ketiga sebagai bagian dari paket utilitas.

Shridhar mengonfirmasi, aplikasi ini tidak pernah muncul di Google Play dan menyamarkan diri dengan notifikasi yang mirip dengan update terverifikasi dari Google.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Data Pengguna Dicuri

Android malware (ist.)

Setelah terinstal di smartphone, aplikasi malware tersebut menyembunyikan diri lalu secara diam-diam mengumpulkan dan mengirimkan data perangkat korban ke server pelaku kejahatan.

Pelaku kejahatan juga dapat mencuri pesan, kontak, informasi perangkat, bookmark, dan riwayat penelusuran di browser.

 

3 dari 3 halaman

Menghindar dari Deteksi

Head of Android Google Sundar Pichai mengatakan jika ia berada di bisnis menciptakan malware, ia kemungkinan akan menargetkan Android juga.

Malware ini juga memiliki kemampuan untuk merekam panggilan telepon atau suara sekitar dengan bekal mikrofon internal, dan mengambil foto menggunakan kamera smartphone.

Agar tidak diketahui oleh korbannya, malware ini mengurangi kapasitas data yang dikonsumsi dengan meng-upload thumbnail ketimbang mengunduh seluruh gambar ke server pelaku.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini