Sukses

Surat Lamaran Kerja Steve Jobs Kembali Dilelang Mulai dari Rp 296 Juta

Surat lamaran kerja dari Steve Jobs yang sempat dilelang pada 2018, kini kembali dilelang mulai dari harga Rp 296 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Steve Jobs tidak dimungkiri merupakan sosok populer di dunia teknologi maupun wirausaha. Karenanya, hal dan informasi yang berkaitan dengan pendiri Apple ini selalu menarik perhatian publik.

Salah satunya adalah surat lamaran kerja yang pernah dibuat Steve Jobs pada tahun 1973. Surat lamaran ini sebelumnya sempat terjual pada 2018, dan kini dilelang kembali.

Mengutip informasi dari Entrepeneur, Senin (22/2/2021), surat lamaran ini sepertinya dibuat Steve setelah dirinya keluar dari Reed College di Portland, Oregon, Amerika Serikat.

Adapun lelang surat lamaran ini akan berlangsung mulai 24 Februari hingga 24 Maret 2021. Charterfields selaku penyelenggara membuka lelang memorabilia ini dengan harga mulai 15.000 pounds atau sekitar Rp 296 juta.

Sebagai informasi, saat lelang 2018, surat lamaran ini berhasil terjual sekitar Rp 2,4 miliar. Sementara pada lelang sebelumnya, surat lamaran Steve Jobs ini berhasil ditebus Rp 682 juta.

Mengingat ini surat lamaran, ada beberapa informasi mengenai Steve Jobs di awal karirnya. Menariknya lagi, surat ini ditulis tangan oleh dia sendiri.

Berdasarkan informasi dari surat lamaran ini, sosok Steve Jobs memang sudah sangat tertarik dengan dunia teknologi sejak dulu. Di surat itu, dia juga menyebut kemampuannya di bidang teknik elektronika termasuk desain.

Untuk keahliannya, dia memasukkan sejumlah hal, seperti komputer dan kalkulator. Uniknya, saat menulis namanya, pendiri Apple ini menuliskan 'Steven Jobs'.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wozniak: Sikap Steve Jobs Berubah Setelah Apple Sukses

Terlepas dari lelang ini, para pendiri Apple, Steve Jobs dan Steve Wozniak harus diakui telah mendirikan sebuah kerajaan teknologi yang nilai valuasinya kini lebih dari USD 1 triliun. Namun menurut Wozniak, keduanya memiliki pandangan yang berbeda soal uang.

Dalam sebuah wawancara di podcast milik Guy Kawasaki yang belum lama ini ditayangkan, Wozniak mengatakan, ketika dirinya tak begitu peduli tentang uang, Jobs justru ingin terus melipatgandakan jumlah uangnya.

"Steve Jobs ingin menjadi penting, dan dia memiliki sedikit uang. Jadi, dia selalu mencari jalan untuk sedikit demi sedikit membuat langkah selanjutnya jadi bernilai. Dia ingin menjadi orang penting," kata Wozniak menceritakan tentang rekannya, sebagaimana dikutip dari Cnet, Kamis (6/2/2020).

Wozniak menganggap, bisnis Apple merupakan kesempatan terbesar bagi Steve Jobs.

"Karena kini Steve Jobs merupakan pendiri sebuah perusahaan dengan jumlah pemasukan yang besar," kata dia.

Wozniak mengatakan, ketika Apple tumbuh sukses, sikap dan kepribadian Steve Jobs berubah. Jobs menjadi orang yang serius dan tidak suka bercanda atau bermain-main.

3 dari 3 halaman

Steve Jobs Jadi Orang yang Lebih Ketat dan Jarang Bercanda

"Dia jadi agak ketat, yang dia mau adalah bicara tentang bisnis," kata Wozniak.

Namun menurut Wozniak, perubahan sikap Jobs itu tidaklah mengejutkan. Pasalnya sejak pertama bertemu, Jobs selalu berbicara mengenai orang-orang penting yang mengubah dunia, misalnya saja Shakespeare.

"Ia (Steve Jobs) banyak berbicara mengenai orang-orang penting, sepanjang waktu. Ia ingin menjadi salah satu orang penting di dunia dan kini, ia menjadi orang penting," kata Wozniak.

"Steve Jobs memiliki motivasi dan terkadang menginginkan sesuatu yang lebih penting ketimbang hanya talenta," ujar Wozniak.

Pada sisi lain, Wozniak masih terus konsisten dengan perannya sebagai engineer di HP pada hari-hari Apple. Bahkan, dia tidak yakin apa ingin berhenti kerja untuk melanjutkan kariernya membangun Apple.

"Saya pernah bilang ke semua orang, saya ingin menjadi seorang engineer di Hewlett Packard seumur hidup, karena saya menyukainya. Saya tidak ingin terganggu dengan jumlah uang yang sangat besar," tutur dia.

Wozniak juga bercerita, dirinya telah membaca banyak kisah tentang orang yang tidak menjadi dirinya sendiri. Namun, kata Wozniak, hal itu tidak terjadi pada Jobs.

Wozniak pindah permanen ke Apple setelah Jobs memanggil saudara dan teman-teman Wozniak dan membujuknya, hingga akhirnya ia mau meninggalkan HP.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.