Sukses

Bocah 11 Tahun Jadi Hacker, Ancam dan Peras Ayah Sendiri

Seorang bocah berusia 11 tahun di India menjadi hacker dan mengancam serta memeras ayahnya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang bocah 11 tahun di India menjadi hacker dan memeras ayahnya sendiri demi mendapatkan uang.

Mengutip Ubergizmo, Minggu (7/2/2021), sang ayah yang tidak disebut namanya itu pertama kali mengira dirinya menjadi korban kelompok hacker.

Sang ayah diancam dan diminta untuk membayar Rs 100.000.000 atau setara USD 1.373.847 (sekitar Rp 19,2 miliar).

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Kalau uang tersebut tidak dibayarkan, "hacker" itu mengancam korban untuk membocorkan foto dan informasi pribadi para anggota keluarganya.

Dalam kesempatan tersebut, si hacker juga meretas email korban. Hacker itu juga mengganti password email milik korban serta nomor ponsel yang terhubung ke email tersebut.

"Hacker" ini juga mengklaim mereka memata-matai korban dan keluarganya serta terus-terusan akan mempermalukannya jika uang tebusan tidak dibayarkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sambangi Polisi

Pria itu pun menyambangi kantor polisi untuk meminta bantuan.

Alih-alih menangkap kelompok hacker jahat, berdasarkan investigasi yang dilakukan polisi siber diketahui bahwa nomor IP pihak yang diduga hacker berasal dari rumah korban.

Artinya ancaman-ancaman yang diterimanya berasal dari rumahnya sendiri.

Kepolisian pun mulai mempertanyakan dan mencari tahu siapa pelakunya.

3 dari 3 halaman

Anak Akui Jadi Hacker, Investigasi Berlanjut

Belakangan hasil investigasi mengungkap bahwa "hacker" tersebut adalah anak korban yang berusia 11 tahun. Bocah itu pun mengakui dia merupakan pelakunya.

Bocah 11 tahun ini mengatakan kepada polisi bahwa ia belajar menjadi hacker dan melakukan aksinya dari video-video di YouTube.

Polisi pun mengatakan, mereka akan melanjutkan investigasi. Dengan demikian, belum diketahui bagaimana nasib bocah tersebut, dan mungkin saja bocah itu dijatuhi hukuman atas perbuatannya.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini