Sukses

Lionsgate Play Siap Ramaikan Layanan Streaming Film di Indonesia

Lionsgate Play dipastikan akan meramaikan pasar layanan streaming film di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan streaming film di Indonesia dipastikan akan bertambah dengan kehadiran Lionsgate Play. Informasi ini diketahui dari pengumuman yang dilakukan Starz sebagai pemilik layanan.

Bersama dengan pengumuman ini, seperti dikutip dari The Hollywood Reporter, Kamis (21/1/2021), Lionsgate Play juga sudah hadir dengan tim operasional khusus untuk pasar Indonesia.

Guntur Siboro diumumkan menjadi general menager layanan ini dan Gene Tamesis sebagai VP of business development and partnerships. Keduanya berada di bawah tanggung jawab Rohit Jain sebagai MD of emerging markets and South Asia Lionsgate.

Kedua sosok tersebut sebenarnya sudah tidak asing, sebab mereka pernah berkiprah di Hooq Indonesia, sebelum layanan yang dibentuk Singtel bersama Warner Bros dan Sony itu tutup pada 2020.

Untuk diketahui, Lionsgate Play merupakan layanan streaming yang dibuat Lionsgate India bersama Starz. Untuk sekarang, layanan ini baru tersedia di India.

Sama seperti layanan streaming serupa, Lionsgate Play akan menyuguhkan deretan film blockbuster termasuk serial populer. Konten yang ditayangkan pun dipastikan akan didukung dengan teks terjemahan bahasan indonesia.

"Kami berharap dapat memperluas jejak Lionsgate di Asia Tenggara dan yakin konten unik maupun eksklusif yang kami hasilkan bakal mendapatkan tanggapan luar biasa dari penonton Indonesia," tutur Guntur.

Hanya saat ini, informasi mengenai biaya berlangganan layanan Lionsgate Play belum diungkap. Selain itu, menarik untuk menantikan kiprah layanan di tengah layanan streaming film yang memang terus bertumbuh di Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Disney Plus Hotstar Ungguli Netflix di Indonesia Soal Jumlah Pelanggan

Di sisi lain, saat ini Disney Plus Hotstar dilaporkan memiliki jumlah pelanggan berbayar lebih banyak ketimbang Netflix di Indonesia. Data ini didasarkan pada laporan Media Partners Asia.

Dikutip dari laporan Media Partners Asia via Variety, Kamis (21/1/2021), secara keseluruhan jumlah pelanggan berbayar untuk layanan streaming di Tanah Air memang berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir.

Pada awal September 2020, jumlah pelanggan berbayar di Indonesia mencapai 3,4 juta dan awal bulan ini tembus 7 juta. Pertumbuhan itu disebut terpengaruh oleh kehadiran Disney Plus Hotstar di Indonesia.

Untuk itu, Media Partner Asia memperkirakan saat ini Disney Plus Hotstar berhasil menguasai pangsa pasar di Indonesia dengan 2,5 juta pelanggan.

Layanan milik Disney tersebut diikuti Viu dengan 1,5 juta pelanggan, Vidio yang mencatat 1,1 juta pelanggan, lalu terakhir ada Netflix yang memiliki 850 ribu pelanggan.

Keberhasilan Disney Plus Hotstar diprediksi tidak lepas dari banderol harga yang terjangkau dan dikombinasikan dengan konten lokal yang cukup beragam.

Faktor itu lantas ditambah dengan kemudahan dalam pembayaran dan akses mengingat layanan ini bekerja sama dengan Telkomsel sebagai operator.

"Pertumbuhan SVOD di Indonesia, pasar terpadat di Asia setelah Tiongkok dan India, cukup menggembirakan, tapi perjalanannya masih panjang. Secara keseluruhan, pelanggan SVOD baru mewakili kurang dari tiga persen populasi dan 10 persen rumah tangga," tutur VP Media Partners Asia, Anthony Dobson dalam laporan tersebut. 

3 dari 3 halaman

Netflix Capai 200 Juta Pelanggan dan Raih Rp 351 Triliun pada 2020

Sementara untuk Netflix, layanan ini diketahui telah memiliki pencapaian baru dengan 200 juta pelanggan atau tepatnya 203,6 juta pelanggan pada tahun 2020.

Secara kolektif, pada tahun 2020 saja ada 37 juta pelanggan baru Netflix dan 8,5 juta di antaranya terdaftar pada kuartal keempat 2020.

Mengutip The Verge, Rabu (20/1/2021), menurut laporan tahunan perusahaan, pemasukan Netflix pada 2020 menyentuh angka USD 25 miliar atau sekitar Rp 351 triliun.

Berselang tak lama dari rilis laporan tahunan itu, sebagaimana dilansir dari Tech Crunch, saham Netflix sempat meningkat 12,4 persen.

Ke depan, perusahaan memproyeksikan akan memiliki 6 juta pelanggan baru pada kuartal pertama 2021. Ini sama seperti proyeksi kuartal keempat 2020.

Terlepas dari pencapaian positif ini, perusahaan mengakui persaingan ketat di pasar layanan streaming sedang meningkat, termasuk dengan hadirnya kompetitor baru seperti Disney Plus.

"Strategi kami sederhana: jika kami dapat terus meningkatkan kualitas layanan Netflix setiap hari, kami dapat menjadi pilihan pertama mereka untuk hiburan streaming," kata perusahaan.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.