Sukses

NASA Akan Bantu Jepang untuk Terbang ke Bulan

NASA akan membantu Badan Penjelajah Antariksa Jepang untuk terbang ke Bulan. Bagaimana caranya?

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) akan membantu Badan Penjelajah Antariksa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency/JAXA) untuk terbang ke Bulan.

Keduanya secara resmi mengumumkan perjanjian yang akan membuat JAXA berkontribusi pada lunar Gateway (stasiun luar angkasa masa depan dalam orbit Bulan), menyediakan keahlian teknis, perangkat untuk mendukung kehidupan dan sistem kontrol lingkungan, baterai, kontrol termal, serta komponen pencitraan.

"Kami merasa terhormat mengumumkan perjanjian terbaru ini dengan Jepang untuk mendukung eksplorasi manusia jangka panjang di dan sekitar Bulan sebagai bagian dari program Artemis," kata Administrator NASA Jim Bridenstine dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir New York Post, Selasa (19/1/2021).

Ia menambahkan langkah ini guna memperkuat kemitraan dan komitmen internasional untuk mencapai tujuan bersama dalam eksplorasi Bulan yang berkelanjutan pada akhir dekade ini.

Untuk diketahui, nota kesepahaman telah ditandatangani antara NASA dan Jepang pada akhir 2020.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Astronot Jepang Bisa Akses Gateway

Perjanjian baru ini akan memberikan kesempatan bagi astronot Jepang untuk mengakses Gateway, yang menurut NASA akan ditentukan setelah diskusi tambahan dan didokumentasikan dalam pengaturan di masa mendatang.

"Memanfaatkan kemampuan yang disumbangkan mitra internasional untuk Gateway akan menjadi kunci yang memungkinkan akses ke permukaan Bulan," kata Kathy Lueders, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia di Markas NASA.

"Kami sangat senang untuk melangkah maju dalam upaya terobosan ini dengan Jepang dan mitra kami lainnya," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Fungsi Gateway

Gateway, yang ukurannya kira-kira seperenam dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, akan berfungsi sebagai "titik pertemuan" bagi astronot yang melakukan perjalanan ke orbit Bulan dengan pesawat ruang angkasa Orion, sebelum mereka menuju ke orbit bulan rendah dan akhirnya permukaan.

Gateway juga akan digunakan untuk ekspedisi robot dan manusia ke Bulan dan Mars.

Jepang menjadi mitra internasional ketiga yang berkomitmen pada Gateway. Pada Oktober 2020, NASA dan Badan Antariksa Eropa menandatangani kesepakatan untuk bekerja sama di Gateway.

Satu bulan kemudian, AS dan Kanada menandatangani kesepakatan untuk berkolaborasi di pos Bulan tersebut.

(Isk/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini