Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang Amazon yang menyetop layanan cloud hosting media sosial pendukung Donald Trump, yakni Parler bikin penasaran pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (10/1/2021).
Tak hanya itu, pembaca juga dibuat penasaran soal Discord melarang server pendukung Donald Trump, dan Google tangguhkan aplikasi Parler.
Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.
Advertisement
Baca Juga
1. Amazon Setop Layanan Cloud Hosting untuk Jejaring Sosial Pendukung Donald Trump
Amazon menyatakan akan menyetop cloud hosting Amazon Web Service (AWS) untuk Parler, jejaring sosial pendukung Donald Trump. Demikian menurut email Amazon kepada BuzzFeed News yang dikutip pada Minggu (10/1/2021)
Langkah Amazon ini akan mengganggu operasional Parler, bahkan layanan tersebut akan mati, kecuali ia dapat menemukan layanan cloud hosting lain.
Para pengguna Parler memakai jejaring sosial untuk memicu ketakutan, menyebarkan kebencian, dan mengoordinasikan pemberontakan di gedung Capitol pada hari Rabu (6/1/2020).
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Discord Larang Server Pendukung Trump
Discord melarang server pendukung Donald Trump dengan judul TheDonald di platformnya.
"Discord memutuskan untuk melarang server bernama TheDonald kemarin karena koneksi server itu terbuka ke forum online yang digunakan untuk menghasut kekerasan, merencanakan pemberontakan bersenjata di Amerika Serikat, dan menyebarkan misinformasi terkait penipuan pemilu AS 2020," ujar bicara Discord melalui email seperti dikutip dari Mashable, Minggu (10/1/2021).
Advertisement
Advertisement
3. Google Tangguhkan Aplikasi Sayap Kanan Pendukung Donald Trump
Google telah menangguhkan media sosial Parler, yang digunakan oleh banyak pendukung Donald Trump. Google menilai Parler gagal menghapus konten yang melanggar ketentuan.
Selain Google, Apple juga sebelumnya telah memberikan peringatan akan menghapus aplikasi itu dari AppStore, jika terbukti tidak mematuhi persyaratan moderasi kontennya.
Advertisement
Kepala Eksekutif Parler, John Matze, mengaku tak akan menyerah menghadapi perusahaan dan kebijakan otoriter yang tidak menyukai kebebasan berbicara.
(Ysl/Why)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.