Sukses

XL Axiata Tak Masalah Kalah Lelang Frekuensi 2.3GHz untuk Jaringan 5G

XL Axiata tidak mempermasalahkan pihaknya kalah lelang frekuensi 2.3GHz yang rencananya akan digunakan untuk menggelar jaringan telekomunikasi, salah satunya jaringan 5G.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan telekomunikasi XL Axiata tidak mempermasalahkan pihaknya gagal bersaing mendapatkan frekuensi 2.3GHz pada rentang 2360-2390MHz yang dialokasikan untuk menggelar jaringan 5G.

Diungkap oleh Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, keputusan lelang di mana XL Axiata tak mendapatkan alokasi pita frekuensi 2.3GHz tidak mengubah strategi perusahaan dalam menyiapkan jaringan 5G.

Meski begitu Gede mengakui, frekuensi 2.3GHz merupakan frekuensi yang banyak dipakai untuk menggelar layanan 5G meski tidak umum digunakan.

"Frekuensi 2.3GHz umum dipakai untuk 5G biarpun tidak umum seperti yang lainnya. Apakah ini akan mengubah strategi XL? Dari awal, strategi kami adalah efisiensi dan memanfaatkan semua infrastruktur yang telah kami miliki," kata Gede dalam pemaparan update kesiapan XL Axiata menggelar jaringan 5G, Rabu (23/12/2020).

Gede menegaskan, tidak ada perubahan signifikan atas hasil lelang alokasi pita frekuensi 2.3GHz terhadap langkah XL Axiata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bakal Lebih Inovatif Manfaatkan Infrastruktur dan Spektrum yang Ada

"Kami akan lebih inovatif melakukan kerja sama dengan semua partner, baik itu Huawei, Cisco, Ericsson, ditambah partner fiber dan tower untuk memastikan kami bisa beroperasi lebih efisien dengan spektrum dan infrastruktur yang sudah dimiliki," kata Gede, memberikan penjelasan.

XL Axiata sendiri sampai saat ini memiliki pita frekuensi 2.1GHz dengan lebar 15Mhz, 1.8GHz dengan lebar 22,5Mhz, dan 900Mhz dengan lebar 7,5Mhz.

Saat ini, layanan 4G LTE dan 3G XL Axiata digelar di frekuensi 2.1GHz. Perusahaan juga masih menyelenggarakan layanan 2G.

3 dari 3 halaman

Genjot Fiberisasi

Dikatakan oleh Gede, untuk meningkatkan efisiensi, skalabilitas, dan reliabilitas layanan, perusahaan menerapkan sejumlah teknologi, seiring dengan terbatasnya sumber daya spektrum frekuensi yang dimiliki.

Disebutkan, teknologi yang dimaksud mulai dari memodernisasi perangkat radio, melakukan carrier aggregation (CA), hingga uji coba penerapan teknologi open RAN untuk meningkatkan penetrasi jaringan.

XL Axiata juga terus melakukan upaya fiberisasi site untuk memastikan transport bisa menjangkau site-site di berbagai daerah.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini