Sukses

Cerita Ahok Dapat Ide Bikin Aplikasi Donasi Jangkau Saat 'Sekolah' di Mako Brimob

Ahok bercerita dirinya mendapatkan ide membuat aplikasi donasi bernama Jangkau, yang menghubungkan donatur dan penerima bantuan ketika "sekolah" di Mako Brimob, Depok.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga merupakan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini jadi Founder Jangkau, sebuah aplikasi donasi.

Jangkau sebagai platform non-profit dengan tujuan mempertemukan donatur yang ingin berdonasi dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Basuki yang karib disapa Ahok ini bercerita, dirinya mendapatkan ide membuat sebuah platform yang menjembatani penerima dan pemberi donasi ketika "sekolah" di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

"Jangkau dibuat dari realita ada banyak sekali orang miskin yang membutuhkan bantuan. Sementara, banyak orang yang ingin membantu namun dengan keuangan terbatas. Kalau sendiri, merasa tidak bisa memberikan pengaruh yang besar dan tidak mampu," kata Ahok, mengawali cerita tentang inspirasinya membuat platform Jangkau, dalam peluncuran kolaborasi antara Blibli dan Jangkau melalui aplikasi Zoom, Senin (21/12/2020) sore.

Ahok bercerita, inspirasi ini dia peroleh ketika berada di Mako Brimob. Sedikit bercanda, Ahok menyebut, ketika di Mako Brimob dirinya bukan menjadi polisi melainkan "sekolah".

"Kebetulan di Mako Brimob, bukan menjadi polisi, tetapi 'sekolah' itu. Jangan salah paham, supaya belajar mendengar," tutur Basuki Tjahaja Purnama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ide untuk Platform Donasi

Dia melanjutkan, saat itu dirinya berdiskusi dengan anak-anak muda yang ia minta datang karena mengirim surat padanya. Salah satunya adalah Co-founder Jangkau, Demos Oktavianus.

Ahok bercerita, saat itu dia tidak memahami tentang teknologi yang bakal digunakan, tetapi dia punya keinginan, akan adanya sebuah platform yang mempertemukan antara orang yang butuh bantuan dengan orang yang memberi bantuan.

"Konsep Jangkau di bawah Yayasan BTP (Benih Transparan Profesional) diharapkan bisa menghubungkan mereka yang membutuhkan pertolongan dan yang mau membantu," ujar ayah empat anak ini.

Kini, aplikasi Jangkau sudah bisa diunduh di Google Play Store telah diunduh oleh lebih dari 10.000 kali dengan rating 4.6 di toko aplikasi Google itu.

Aplikasi Jangkau juga baru saja mengumumkan kolaborasinya dengan e-commerce Blibli yang menjadi mitra dalam distribusi donasi kepada penerima.

3 dari 3 halaman

Bantuan yang Ada di Jangkau

Aplikasi Jangkau sendiri membuka donasi untuk barang-barang berupa perangkat pendukung pembelajaran jarak jauh seperti smartphone dan laptop serta kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, sarden, popok dewasa, hingga uang tunai.

Bantuan juga bisa disalurkan dalam bentuk alat-alat kesehatan seperti APD, masker, sarung tangan, kursi roda, tongkat, kacamata baca, hingga kacamata google untuk melengkapi APD.

Donatur bisa mengeklik jenis donasi apa yang ingin diberikan, kemudian akan muncul sejumlah calon penerima bantuan yang bisa dipilih sesuai lokasinya.

Lalu, setelah memilih penerima bantuan, donatur diarahkan ke pembelian barang bantuan yang dibutuhkan penerima. Donatur hanya perlu membeli dan mengirimkan barang bantuan ke pemohon. Semuanya dilakukan hanya beberapa kali klik, selanjutnya proses pembelian bantuan dan pengiriman akan dilakukan oleh mitra Jangkau, yakni Blibli.

Menurut Co-founder Jangkau Demos Oktaviano, sudah ada 25.000 pengguna yang bergabung. Sementara jumlah permintaan bantuan yang sudah dipenuhi sebanyak 3.000 permohonan.

Ahok berharap, kehadiran platform Jangkau dan kolaborasi dengan Blibli akan memudahkan orang-orang yang ingin memberikan bantuan kepada para penerima dengan cara yang lebih transparan dan tepat sasaran.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.