Sukses

Smartwatch Bisa Lawan Sedentary Lifestyle yang Rugikan Kesehatan Pengguna

Smarwatch disebut mampu mengurangi sedentary lifestyle yang kini banyak dilakukan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Gaya hidup minim aktivitas fisik atau dikenal sebagai sedentary lifestyle tak dimungkiri telah cukup lama menjadi kebiasaan yang tidak disadari masyarakat.

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh Kementerian Kesehatan pada 2018 menyebut 33,5 persen masyarkat Indonesia ternyata kurang beraktivitas fisik.

Di sisi lain, jumlah masyarakat yang terbiasa dengan sedentary lifestyle diprediksi meningkat selama pandemi saat ini, sebab aktivitas kini banyak dilakukan di rumah, mulai dari bekerja atau belajar. Padahal, gaya hidup semacam ini rentan dengan masalah kesehatan, seperti dipublikasikan oleh Journal of Enviromental Research and Public Health pada Agustus 2020.

Menurut dr. Sophia Hage, SpKO, gaya hidup ini dapat diartikan sebagai aktivitas minim energi yang dilakukan oleh manusia selain waktu tidur. Beberapa kegiatan yang masuk kategori tersebut adalah duduk, menonton TV baik dalam kondisi rebahan, bekerja di tempat duduk, membaca, termasuk berkendara.

Melihat kebutuhan akan perangkat yang mendukung aktivitas tersebut, Xiaomi mengatakan produk smartwatch besutannya dapat membantu para pengguna untuk tetap lebih aktif dan mengurangi sedentary lifestyle. Hal itu dimungkinkan sebab dua produk terbaru Xiaomi, Mi Watch dan Mi Watch Lite, memiliki fitur yang dapat mengingkatkan pengguna untuk bergerak.

Head of PR Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia menuturkan, Mi Watch dan Mi Watch Lite hadir dengan fitur Stay Active yang dapat memberikan notifikasi pada pengguna apabila dirasa kurang aktif. Berbekal fitur tersebut, pengguna terus diingatkan untuk tetap aktif dan melakukan aktivitas fisik yang cukup.

"Untuk Mi Watch sendiri, smartwatch ini sudah hadir dengan kemampuan mengenali 117 jenis latihan olahraga. Sementara Mi Watch Lite memiliki kemampuan mengenali 11 latihan olahraga. Keduanya juga sudah dapat digunakan di bawah air hingga kedalaman 50 meter," tutur Stephanie menjelaskan dalam konferensi pers virtual, Senin (21/12/2020).

Sama seperti perangkat serupa pada umumnya, Xiaomi juga membekali smartwatch ini dengan kemampuan memantau kondisi tubuh penggunanya. Mulai dari menghitung denyut jantung, kadar oksigen dalam darah, siklus tidur, hingga tingkat stres pengguna.

Dalam kesempatan itu, dr. Sophia juga menjelaskan beberapa masalah kesehatan yang timbul akibat sedentary lifestyle yang terus dilakukan.

"Sedentary lifestyle memiliki dampak kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh, mulai dari obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, lebih sering menggunakan layanan kesehatan, hingga berpengaruh pada kesehatan mental," tuturnya dalam konferensi pers virtual.

Untuk itu, dr. Sophia mengatakan cara yang dapat dilakukan mengurangi untuk sedentary lifestyle adalah dengan lebih aktif bergerak. Adapun aktivitas yang dilakukan beragam, mulai dari mengurangi durasi duduk, banyak bergerak aktif, berdiri atau jalan kaki, lakukan peregangan sederhana, termasuk berolahraga.

Sebagai informasi, Xiaomi sendiri akan menghadirkan Mi Watch dan Mi Watch pada kanal penjualan online maupun offline pada 22 Desember 2020. Mi Watch sendiri hadir dengan harga Rp 1.599.000, sedangkan Mi Watch Lite dibanderol Rp 899.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perubahan Aktivitas Masyarakat

Di sisi lain, Xiaomi memang menyadari ada perubahan aktivitas masyarakat, selama pandemi saat ini. Sebab, aktivitas kini banyak dilakukan dari rumah, mulai dari bekerja dan belajar.

"Dengan perubahan behaviour ini, makanya kami hadirkan produk-produk yang membantu meningkatkan pengguna tetap aktif dan memiliki kualitas hidup lebih baik," tutur Stephanie menjelaskan.

Untuk itu, menurut Stephanie, Xiaomi juga akan menghadirkan deretan produk eksosistem lain yang bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup penggunanya.

"Jadi, dengan meluasnya ke lini smartband fitness, mudah-mudah ke depannya akan semakin banyak lagi produk ekosistem Xiaomi yang bisa membantu kehidupan kita sehari-hari," ujarnya melanjutkan.

3 dari 3 halaman

Ada Smartband dan Smartwatch

Xiaomi sendiri kini memiliki dua lini produk untuk mendukung kebutuhan aktivitas penggunanya atau dikenal fitness buddy. Selain Mi Watch dan Mi Watch Lite, ada Mi Band 5.

Stephanie menuturkan, perbedaan dari kedua produk tersebut terletak pada desain, ukuran, dan fitur pelengkap yang ada di dalamnya. Namun fungsi keduanya sebenarnya tetap sama.

"Tapi kalau bicara soal fungsi esensial keduanya adalah pengingat untuk tetap aktif dan bergerak sehari-hari," tuturnya. Hanya memang, tiap produk dapat disesuaikan dengan preferensi pengguna.

Apabila pengguna yang menginginkan fitur lengkap dan desain stylish, mereka bisa memilih Mi Watch. Sementara untuk desain yang lebih simpel, pengguna bisa mencoba Mi Watch Lite.

Lalu Mi Band 5 dapat menjadi pilihan bagi orang yang mengingkan fitur esensial dan memiliki desain lebih ringkas. Sebab, fitur yang ada di perangkat ini lebih mendasar, seperti pengingat untuk aktif, pengukur denyut jantung, atau jumlah langkah.

(Dam/Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini