Sukses

Review Realme Watch S: Smartwatch Gaya dan Kaya Fitur di Rentang Sejutaan

Realme Watch S yang dipamerkan di ajang IFA 2020 Berlin melantai ke pasar Indonesia pada bulan November. Bagaimana performanya?

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pabrikan merilis produk wearable sebagai pelengkap lini smartphone mereka. Terpantau, selama setahun belakangan ini, beberapa pabrikan menerapkan strategi ini, tak terkecuali Realme yang meluncurkan produk smartwatch Realme Watch S.

Tak perlu waktu lama, Realme Watch S yang dipamerkan di ajang IFA 2020 Berlin melantai ke pasar Indonesia pada bulan November.

Smartwatch ini kurang lebih telah mampir ke redaksi Tekno Liputan6.com nyaris empat pekan lamanya. Bagaimana performanya, simak ulasannya berikut ini.

Desain dan Layar

Realme Watch S. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Desain bulat dengan material alumunium berwarna hitam mampu menampilkan kesan elegan secara apik. Di tepi kanan atas dan bawah ada tombol yang melengkapi navigasi full touch screen.

Untuk strap, perusahaan memilih material silikon. Awalnya saya skeptis mengenai material ini, terutama bagi kulit. Nyatanya, meskipun dikenakan dalam waktu nyaris 24 jam, pergelangan tangan saya tidak mengalami iritasi. Namun perlu ditekankan bahwa kondisi ini bisa saja berbeda, tergantung pada karakter kulit pergelangan tangan pengguna.

Terlepas dari itu, saya tidak menyarankan pemakaian seharian penuh karena sebaiknya kita memberikan kesempatan bagi kulit untuk bernafas dengan bebas tanpa terhalang oleh jam.

Unit Realme Watch S yang saya ulas memiliki warna strap senada dengan bodi jam, yakni hitam. Namun, perusahaan menawarkan strap dengan opsi warna lain yang dijual sebagai aksesori terpisah.

Sebagai penampil menu dan informasi, tersedia layar yang dilapisi Gorilla Glass 3 dengan diameter 1,3 inci (3,3 cm) dan memiliki resolusi 360x360 piksel dengan kecerahan automatis hingga 600 nits. Berkat hal itu, informasi yang tertera di layar masih terlihat dengan cukup baik, meski di bawah sinar matahari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Baterai dan pengisi daya

Berbekal baterai dengan daya 390mAh, Realme Watch S secara teoretis dapat bertahan hingga 15 hari.

Menurut pengalaman saya selama menggunakan jam tangan ini secara intens dengan beberapa kondisi, yang meliputi pengukuran detak jantung kontinu, setelan kecerahan otomatis, terhubung dengan aplikasi Realme Link, serta pemakaian untuk bersepeda 2 kali sepekan dan lari jarak pendek harian, baterai Realme Watch S dapat bertahan setidaknya 7 hari atau lebih. Saya rasa, daya tahan baterai ini terbilang memuaskan.

Untuk melakukan pengisian daya, perusahaan tidak menyediakan port pengisian, melainkan menerapkan mekanisme pengisian magnetik, yang menurut saya lebih praktis.

Di atas kertas, pengisi daya ini diklaim dapat mengisi baterai hingga penuh dalam waktu dua jam. Berdasarkan pengalaman, klaim durasi pengisian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

3 dari 5 halaman

Sensor, ketahanan, dan dukungan olahraga

Realme Watch S memiliki tiga sensor, yakni 3-axis Accelerometer, Heart Rate sensor, dan Rotor Vibration motor.  Satu hal yang sangat saya sayangkan di sini adalah ketiadaan sensor GPS. 

Namun, boleh jadi perusahaan secara sengaja tidak menyertakan sensor GPS guna menekan ongkos produksi dan menetapkan harga jual yang menjangkau lebih banyak pengguna potensial, mengingat banderol jam tangan ini sejutaan saja. 

Untuk bersepeda, metrik yang direkam adalah jarak tempuh (mil atau kilometer), durasi, kalori, rata-rata detak jantung, dan rata-rata kecepatan per jam.

Perlu digarisbawahi, fitur pemantauan bersepeda mengharuskan GPS di ponsel aktif dan terhubung ke aplikasi Realme Link. Pengalaman saya, cakupan jaringan seluler sangat berpengaruh pada akurasi proses perekaman data jarak tempuh di Realme Watch S.

Metrik yang direkam oleh smartwatch Realme Watch S. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Melengkapi metrik itu, ada juga grafik yang membagi pergerakan selama melakukan aktivitas olahraga menjadi lima, yakni Threshold, Anaerobic, Aerobic, Fat burn dan Warm up. 

Selain bersepeda, ada 15 jenis olahraga lainnya yang dapat dipantau, termasuk olahraga populer lainnya seperti berlari, tenis meja, basket, dan badminton. 

Lalu untuk pemantauan data tidur, Realme Watch S menetapkan empat kategori kualitas tidur, yaitu Deep Sleep, Light sleep, REM, dan Awake. 

Ketahanan

Sama seperti Realme Band yang telah lebih dulu dirilis beberapa bulan lalu, Realme Watch S juga sudah mengantongi sertifikasi IP68. Dengan sertifikasi ini, Realme Watch S akan terlindungi dari kotoran, debu, pasir, bahkan tahan di dalam air.

Smartwatch ini, secara teoretis, semestinya akan tetap berfungsi dengan baik di dalam air tawar dengan kedalaman hingga satu setengah meter selama maksimal setengah jam. 

4 dari 5 halaman

Kesimpulan

Setelah kurang lebih empat pekan menguji Realme Watch S, saya menyatakan bahwa keunggulan utama dari smartwatch ini terletak pada desain, layar, dan baterai. Di luar ketiga hal tersebut, saya rasa hal lainnya sama saja seperti kebanyakan smartwatch pada umumnya.

Satu-satunya kekurangan smartwatch ini menurut saya adalah sensor GPS yang absen. Namun, saya kira cukup wajar jika smartwatch dengan banderol sejutaan tidak dilengkapi dengan sensor untuk keperluan navigasi itu. Toh, pengguna masih dapat menautkan smartwatch ini ke aplikasi Realme Link dengan kondisi GPS smartwatch aktif.

Akhir kata, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, saya kira Realme Watch S dapat menjadi alternatif menjanjikan terutama bagi mereka yang hendak beralih dari smartband ke smartwatch atau mereka yang pertama kali berencana membeli smartwatch. 

5 dari 5 halaman

Ringkasan Spesifikasi dan Fitur

  • Pemantau kadar oksigen dalam darah
  • Pemantau detak jantung secara real-time
  • 1,3” (3,3cm) Layar sentuh dengan kecerahan otomatis
  • 15 hari daya tahan baterai
  • 16 mode olahraga
  • Notifikasi cerdas
  • Material bodi berbahan aluminum campuran
  • Kendali musik dan kamera
  • Aplikasi realme Link
  • Pengisian daya magnetik

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini