Sukses

Selain Microsoft, Twitter Juga Tertarik Akuisisi TikTok?

Selain Microsoft, Twitter juga dilaporkan memiliki rencana untuk mengakusisi TikTok.

Liputan6.com, Jakarta - Hingga beberapa hari lalu, Microsoft disebut sebagai kandidat kuat perusahaan yang akan membeli bisnis Tiktok. Namun dari laporan terbaru Wall Street Journal, ada perusahaan teknologi lain yang tertarik membeli layanan asal Tiongkok tersebut.

Adapun seperti dikutip dari Gizmodo, Senin (10/8/2020), perusahaan teknologi yang dimaksud adalah Twitter. Menurut laporan dari sumber anonim, perusahaan tersebut dilaporkan sudah memulai tahap pembicaraan untuk merger dengan TikTok, terutama untuk bisnis yang ada di Amerika Serikat.

Kabar ini terbilang mengejutkan mengingat dana yang mungkin digelontorkan Twitter tidak sebesar Microsoft.

Kendati demikian, menurut sumber anonim tersebut, Twitter memiliki keunggulan tidak menghadapi pengawasan antitrust seperti Microsoft atau pembeli potensial lainnya.

Berdasarkan laporan Reuters pula, salah satu pemegang saham Twitter, yakni firma ekuitas Silver Lake, dikabarkan tertarik untuk membantu pendanaan dalam proses pembelian ini.

Sayang usai laporan ini muncul, Twitter menolak berkomentar. Begitu pula TikTok yang menyatakan tidak berkomentar apapun mengenai rumor yang ada di pasar saat ini.

Di sisi lain, Microsoft dikabarkan memiliki keinginan untuk mengakuisisi keseluruhan bisnis TikTok secara global. Sebelumnya, Microsoft tengah dalam tahap negosiasi dengan ByteDance untuk mengambil alih bisnis TikTok di Amerika Serikat (AS).

Rencana itu tampaknya berkembang menjadi keinginan mengakuisisi bisnis TikTok secara utuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Hanya di AS, Microsoft Ingin Akuisisi Bisnis Global TikTok?

Informasi ini dilaporkan oleh Financial Times, berdasarkan lima sumber terdekat yang mengaku mengetahui rencana akuisisi ini.

Kendati demikian, dalam laporan Reuters yang dikutip pada Jumat (7/8/2020), sumber itu menyebut Microsoft tidak meningkatkan prospek untuk mengakuisisi TikTok secara keseluruhan dalam negosiasinya dengan ByteDance.

Dilaporkan, Microsoft memiliki rencana untuk membeli aset TikTok di Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru.

Belum disebutkan berapa rencana nilai kesepakatan itu. Namun menurut sumber Reuters, petinggi eksekutif ByteDance menaksir keseluruhan nilai TikTok lebih dari USD 50 miliar.

Microsoft sendiri menolak untuk memberikan komentar. Begitu pula dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance, yang belum memberikan tanggapan atas kabar terbaru ini.

3 dari 3 halaman

Ingin Akuisisi TikTok di India dan Eropa

Financial Times melaporkan, Microsoft tengah mengeksplorasi kemungkinan untuk memperluas akuisisi bisnis TikTok di India dan Eropa.

"Ada kesepakatan tengah dalam pengerjaan untuk TikTok India, tetapi gagal," kata salah satu sumber yang dekat dengan ByteDance di India.

Terkait akuisisi, TikTok dan Microsoft diberi waktu hingga 15 September mendatang untuk menyelesaikan penjualan bisnis TikTok di AS agar tidak dilarang beroperasi di negara tersebut.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan memblokir TikTok pada 15 September 2020, kecuali kalau TikTok dijual ke perusahaan AS.

"Tiktok akan ditutup pada 15 September, kecuali Microsoft atau perusahaan lain membelinya dan mencapai kesepakatan," kata Trump, sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (4/8/2020).

Diwartakan Business Insider, Trump juga mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa ia telah menyetujui kemungkinan penjualan TikTok ke Microsoft.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini