Sukses

Sekat Pelindung di Ojol Ternyata Berbahaya, Ini Penjelasannya

Grab dan Ojek membagikan sekat pelindung secara gratis kepada mitranya untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun, langkah ini dinilai tak efektif.

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diketahui, Grab dan Ojek membagikan sekat pelindung secara gratis kepada mitranya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, sekat pelindung pada ojek online (ojol) disarankan untuk dihindari. Menggunakan face shield lebih direkomendasikan karena selain memenuhi aspek keamanan, juga tetap menjaga protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan penggunaan sekat pelindung berupa material sebentuk mika tidak efektif. Terlebih sekat yang membatasi antara pengemudi dengan penumpang itu berukuran cukup lebar.

"Selain karena kendaraan bergerak, tentu jadi mengganggu kerja pengemudinya. Memang untuk udara statis, sekat jadi efektif. Tapi kendaraan ini bergerak. Jadi tidak efektif,” ujar Sony melalui keterangannya, Selasa (28/7/2020).

Ia menilai, sapuan angin ketika sepeda motor berjalan, terlebih dalam kecepatan cukup tinggi, bisa membahayakan. Dengan demikian, aspek keamanan tidak terpenuhi dalam hal penggunaan sekat pelindung itu.

"Toh, droplet (cairan yang bisa menularkan virus) itu keluar dari depan dan bukan dari belakang. Sekat pelindung tidak efektif dan berbahaya untuk keseimbangan motor,” tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengapa Face Shield Lebih Aman?

Sebaliknya, face shield alias pelindung wajah dinilai lebih efektif dan efisien. Aspek kesehatan pun dinilai tetap terpenuhi.

"Dari sisi efektivitas, driver ojol maupun penumpang bisa memakai masker dan face shield, karena keduanya memang menutupi wajah,” ucap Sony.

Penggunaan face shield juga tidak mengganggu keseimbangan laju sepeda motor dibandingkan penggunaan sekat pelindung yang digendong oleh pengemudi ojol.

 

3 dari 3 halaman

Kata Pengamat Transportasi

Pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Djoko Setijowarno, juga lebih menyarankan penggunaan face shield ketimbang sekat pelindung di punggung pengemudi.

"Saya perhatikan face shield jarang yang gunakan. Padahal tujuannya baik dan sudah disarankan oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Ini implementasi lapangan saja yang belum,” ujarnya.

Menurutnya, sekat pelindung cocok untuk di mobil. Sebab menjadi pembatas antara pengemudi dengan penumpang tanpa mengganggu aspek keselamatan.

"Kalau di kendaraan roda empat (sekat pelindung) sebaiknya digunakan dan perlu ditambahkan semprotan disinfektan yang rutin,” ujar Djoko memungkaskan.

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.